Kehilangan dan Melepaskan
Pernah kehilangan? Saya pernah. Berkali-kali. Rasanya seperti ada benda tak kasat mata yang lama tertanam dan mengakar lalu tercerabut dari tengah dada, membuat sesak napas karena hanya menyisakan kekosongan hampa udara. Tidak menyakitkan, karena tidak ada nama yang mampu mendefinisikan rasa melebihi ‘sakit’ ketika hal itu terjadi. Pokoknya, nggak enak sama sekali. Taukah kamu apa yang tercerabut itu? Hati, yang sama tak kasat matanya dengan oksigen namun diperlukan untuk memanusiakan manusia. Bukan hati yang sering disamakan dengan jantung pemompa darah, hati yang ini mewujud pada benda kesayangan, binatang peliharaan, orang terkasih, teman terdekat, apapun yang menjadi object of affection. Saya bicara tentang keterikatan, tentang waktu tak sebentar, tentang usaha tak sedikit dan tentang kesabaran luar biasa untuk membiarkan keterikatan itu tumbuh. Dan yang paling mendasar adalah menjadikan ‘sesuatu’ itu sebagai sebuah pengingat akan siapa diri kita. Dengan kata lain: eksistensi. Kare