Posts

Showing posts from 2014

Puppy (I) Love

Image
Lirikan matamu, Dek... Nyari teman hidup setia, menghibur, lucu, penyayang, menyenangkan, (sedikit) nakal, selalu menunggu kamu pulang dan nggak pernah rese nanya-nanya? Piaralah anjing. - Guweh Bocah perempuan kecil di atas itu bernama Tuhan. Dia ditemukan seorang teman (yang akhirnya jadi godfather-nya) sedang menangis ketakutan pada suatu malam akhir Mei 2014 di dalam gorong-gorong kering di perempatan Sunset Road, Bali. Punggungnya penuh luka, perutnya besar, dan selalu garuk-garuk. Keesokan harinya dia dibawa ke BARC , Ubud, dikasih obat cacing dan anti kutu. Menurut Mbak Dokter di sana, usianya paling antara 6-8 minggu. Masih terlalu kecil untuk bisa bertahan di dunia luar sendirian, untuk mencari atau berebut makanan dengan mahluk-mahluk yang lebih besar, lebih tua, lebih buas, dan lebih berpengalaman. Beberapa jam setelahnya saya nggak nyangka tubuh sekecil itu bisa menjadi inang untuk sesuatu yang menggeliat-geliat keluar dari feses. Ugh! Belajar menggambar bers

Mari Mencium Pantat!

Image
Semua perbuatan baik berawal dari niat baik. Kecuali kalo yang berbuat adalah parpol - Guweh  Gambar diembat dari sini Lihat gambar di atas? Saya sih suka. Dan entah si bapak-bapak itu ngebayangin apa ke bocah-bocah. Maaf ya, Pak. Saya nggak nuduh. Tapi hari gini, kita nggak pernah tahu pedo bear bermanifestasi ke orang (bertampang) baik-baik seperti apa lagi. Tapi saya ngebayanginnya para bapak itu merasa bangga karena ilusi pengayom dan penyedia bagi anak-anak. Ini gambar ngembat juga, tapi dari sini Sekarang gambar di atas itu. Saya nggak suka liatnya. Bukan karena si bapak nyengirnya mengerikan kayak pengusaha human trafficking, bukan. Tapi gimana cara orang di hadapannya cium tangan. Nunduk banget, kayak yang pasrah-madep-mantep-total gitu. Oke, kalian emang dibantu. Tapi ya nggak gitu-gitu amat, lah. Itu masalah saya sih, bukan masalah mereka. Dan mereka (juga kamu) juga nggak perlu tau itu. Nggak penting, nggak bikin orang-orang berhenti rebutan tanah di Palesti

Ndoroku, Ndoromu, Ndoro Kita Semua

Image
Rupamu, Ndor... (Gambar diambil dari sini ) "Lelaki tidak menangis, tapi hatinya berdarah" - Ndorokakung aka Ndoro Bedhes aka Dek Wi (khusus buat pinisepuh yang rambutnya udah putih semua) aka Lelaki Wangi Pandan Om-om di atas itu dulu adalah temen saya gojekan meskipun akun twitter kami nggak saling follow-followan. Walau mukanya nakal, ada beberapa hal baik yang sering beliau bagi dengan saya. Misalnya, tebengan mobil ke kost dari tempat nongkrong. Atau sebuah sapaan hangat "Piye, Nduk?" sedetik sebelum beliau mendaratkan bokong yang tergerus zaman ke kursi panjang di depan gerobak angkringan. Kemungkinan besar beliau nggak tau state of mind saya saat itu. Tapi beberapa kali "Piye, Nduk?" itu menyelamatkan kejiwaan saya karena gondok dan sebal tak terkira ke beberapa manusia yang saya nggak bisa tonjok atau maki-maki. Kesan pertama bertemu beliau mungkin akan menipu (kecuali kamu mbak-mbak ayu-cantik-semlohai) karena beliau bisa sangat kemaki d

Tentang Mas Ipung

Image
Mas Ipung, pada suatu masa. Photo courtesy of Anggara Mahendra “Death ends a life, not a relationship.” Mitch Albom  in  Tuesdays with Morrie Lelaki kurus kecil murah senyum dan bermata ramah ini nama aslinya adalah Ari Wangsa. Entah bagaimana dia menyebut dirinya Mas Ipung. Kalau kamu sempat bercakap dengannya, seserius apapun, akan kamu dapati kejenakaan yang dia sisipkan dan memberi warna pada tiap ucapannya. Mungkin itu yang membuat siapapun betah ngobrol dengan lelaki lajang empatpuluhan dengan rambut dreadlock disanggul ke atas. Konon rambutnya itu bertuah. Pernah suatu malam dia kesal dan diurailah rambut keriting nan keramat itu. Hanya bertahan semalam. Keesokan paginya saat dia terbangun, si rambut kembali dreadlock seperti sebelumnya. Andai Marge Simpson ke Bali, dia pasti ingin tahu rahasia sanggul dreadlock Mas Ipung supaya tidak terlihat tinggi menjulang bersanding Homer jika ingin membuat foto keluarga. Mas Ipung bukan orang asli Bali. Tapi sesuatu memangg