Posts

Showing posts from 2016

In Memoriam: The Novelist I Know Not Thy Name

Image
“That’s the duty of the old, to be anxious on behalf of the young. And the duty of the young is to scorn the anxiety of the old.” Philip Pullman in The Golden Compass Hari ini Google memperingati kelahiran Georges Perec , seorang novelis, pembuat film, penulis, dll dan jagoan bikin pun yang namanya nggak bakal saya kenal kalau saya nggak iseng baca di Wiki. Untuk mengenang the great, unknown man (dan merayakan procrastinating saya dari 4 file editan yang harus dikirim besok), saya mau nulis soal buku yang baru saya baca. Biar keren aja. Diambil dari  sini   Judul aslinya adalah Northern Lights . Penampakannya bisa dilihat di gambar di atas. Di beberapa negara, buku tersebut disebut The Golden Compass , sebagaimana film bikinan Holywood-nya yang ada Tante Nicole Kidman, Om Daniel Craig dan Mbak Eva Green. Saya mungkin akan cerita sedikit bukunya isinya gimana. Tapi kalau sudah nonton filmnya yang gegap gempita dan cerlang-cemerlang itu, kamu akan kaget betapa gelap

Just Another #LGBT Rants

Beralasan 😁 pic.twitter.com/eSlSp9YU1I — Malak al-Maut (@inJEFFwetrust) July 1, 2015 Pada suatu sore yang selo, berharap bisa menunda pekerjaan untuk beberapa jam ke depan, saya nemu beginian. Menurut saya ini bagus banget. Meskipun berlatarbelakang budaya Amerika yang katanya Barat modern dan liberal dan antek Konstipasi Wahyudi, tapi mereka keukeuh sumeukeuh lho, menentang pernikahan sesama jenis. Gimana nggak, dari mana pun kita melihat, para "pengidap" LGBT itu salah, bejat, amoral, nggak sesuai dengan norma dan etika bermasyarakat baik itu di Timur dan di Barat, jahat, keji, nggak menjunjung nilai-nilai Pancasila, ladidadida, yadayadayada. Jadi, karena saya lagi baik, saya akan terjemahkan buat, misalnya, sebut saja Uni Sahabat Kita Semua (elu ya, gw nggak), para menteri bergaji tinggi kebanyakan magabut dan males mendidik diri sendiri karena waktunya abis buat melanggengkan kursi jabatan , media berat sebelah nan pemalas nyari info dan atau nyari narsum yang te