Halo, Matahari! Apa Kabarmu Sore Ini?

... dan semua melenyap seiring berkas cahaya pertama pagi hari yang masuk menembus jendela kamar, melewati teralis sok Barok, menyerapi korden bergaris coklat, kemudian jatuh samar-samar ke wajah saya.

Pagi itu semua jadi terlihat lebih jelas, meski saya baru lelap satu jam setengah. Walau pening, saya angkat kepala. Dan kemampatan itu seperti merembes keluar dari kedua belah telinga layaknya congek yang encer akibat isi kepala membara. Meski cairan yang leleh dari kedua sisi kepala saya berbau busuk, udara pagi mengaburkannya.

Terima kasih, Pacar, untuk matahari yang mencipta pagi sempurna, siang sederhana, dan sore menentramkan...

Comments

  1. What's the meaning of love?

    ReplyDelete
  2. hiiiiii curaknya melerrrr :D

    ReplyDelete
  3. A' Masrur:
    Still, it's a mystery...

    Om iway:
    Mau? Xixi...

    ReplyDelete
  4. Anonymous5:39 PM

    dear pit,
    pacaran sama tuhan itu ibaratnya cybersex sama some dude yang pake nick antonxxx itu, hhiihi.

    eh, antonxxx bukan?

    ReplyDelete
  5. Om Jin:
    Bisa... bisa...
    Btw, namanya Anto1. hehe.
    Eh! Kapan kita mabuk2an di TIM lagi?

    ReplyDelete

Post a Comment

Wanna lash The Bitch?

Popular posts from this blog

Another Fake Orgasm

Tentang "Dikocok-kocok" dan "Keluar di Dalem"

Belahan Dada, Anyone?