I (Don't) Hate Monday (If She's Around)

Me : Hi there, beautiful
Me : (=
Her: Hei!!! Ya ampyun! Sibuk kamu sekarang?
Me : Nggak sih. Biasa lah, Senin. But I always have time for you, Gorgeous
Me : (=
Her: Haha...
Her: I miss youuuuuuuu... Kangen ngobrol gila sampe dinihari lagi seperti dulu
Me : Aw... sama )=
Her: Uhm, kamu tau nggak? Kalo aku kangen kamu, aku sering nyambangi halaman bermainmu itu. Dan aku baca... tentang cewek yang takut penis itu? Haha!
Me : Hihi... Kamu inget pernah ngomongin itu?
Her: Tapi aku udah pulih sekarang. Nggak takut lagi. Galakku memudar, meski watak kerasku masih tersisa. Dulu itu mungkin cuma justifikasiku aja akibat seringnya diganggu lelaki sejak jadi ABG
Her: Ini udah tahap psikoanalis lho! Haha!
Me : Halah!
Her: Sekarang udah nggak kok. Aku berusaha memposisikan mereka layaknya manusia. Lelaki kan nggak cuma penis aja. Sama kayak perempuan nggak cuma dada aja
Me : Hehe...
Me : Iya sih. Makanya aku bilang aku lebih suka liat Brad Pitt berdarah-darah with his trousers on
Her: =))
Me : Kayaknya kenapa aku keras kayak gitu juga karna aku sebel aja liat lelaki belagu-belagu. Sering pada ngenyek-ngenyek dan mau menang sendiri. Ini caraku justifikasi untuk menginjak-injak mereka, meski bisanya cuma disini. I play their game, I follow their rule
Her: Haha!
Her: Eh, tentang menikah juga
Her: Aku udah lumayan berdamai dengan situasi dan keadaan
Me : Glad to hear that. Aku tinggal tunggu undangan walimahan di Gresik nih?
Her: Wah! Masih jauhhhhhhhhh...
Me : Aku tunggu deh
Her: Aku berubah banyak, Pit. Akhirnya aku harus bisa nerima, nggak sekritis dulu
Her: Tapi kuliat kamu masih stand tall sama kekritisanmu
Me : (=
Me : Kamu nggak di Jakarta, Nduk. Mungkin kamu akan seperti aku kalo kamu disini. Kita bener-bener harus punya determinasi kuat untuk jadi diri sendiri dan nggak ikut arus. Di saat yang sama, kita masih harus sadar bahwa kita manusia
Her: =(
Her: Tapi pernah ga kamu nanya sendiri, kita ini yang terlalu liar keluar mainstream apa cewek-cewek lain yang nggak kepikiran untuk mikir kayak kita ya?
Me : Kupikir cewek-cewek itu aja yang nggak kepikiran
Her: Iya sih, mungkin terlalu sibuk shopping dan nonton sinetron sampe nggak pernah teracuni buku kayak kita
Me : Haha!
Her: Bener lho. Ada masa-masa aku seperti punya duniaku sendiri dimana nggak ada orang yang ngerti cuma gara-gara buku. Gila ya
Me : (=
Me : Nggak papa kok. Kamu kan masih nonton infotainment juga, masih cari-cari berita tentang lelakimu, Ahmad Dani. Jadi imbang
Her: =))
Her: Eh, terus tentang mati muda...
Her: Kamu beneran?
Me: Yup
Her: Waduh... kan cuma tinggal beberapa taun lagi
Me : Correct
Her: Terus... gimana? Kamu mau bunuh diri?
Me : Nggak
Me : Mati umur 30 kan keinginan. Nggak semua keinginan kita dapetin kan? Kalo pun aku masih hidup ketika lewat 30, aku mungkin bakal ngadepinnya dengan sikap orang yang bangkit dari kekalahan
Her: Kenapa sih punya pikiran kayak gitu? Merasa only the good dies young?
Me : Iya. Xixixi
Me : Nggak denk. Aku nggak sebaik itu sampe harus berhak mati muda
Her: Lalu?
Me : Aku cuma seperti yang kamu bilang tadi. Aku masih jaga kekritisanku. Karena kupikir ketika aku 30 nanti aku bakal lelah dan cukup dengan semua yang udah kudapet dan mencoba mencari nyaman. Padahal ketika aku berhenti kritis dan cari nyaman itulah aku mati. Begitulah. Sesimpel itu
Me : Lagipula, dengan kebiasaanku merokok hampir 3 bungkus sehari, kopi tanpa gula minimal 5 gelas sehari, jarang makan dan tidur, kurasa aku nggak betah jadi tua. Menyakitkan
Her: Oalah... Terus sekarang berapa jam kamu tidur dalam sehari?
Me : Nah. Itu yang parah. Paling lama cuma 5 jam. Itupun akumulatif. Rasanya terlalu sayang waktu terbuang hanya untuk tidur. Clock is ticking...
Her: Trus ngapain aja kalo melek?
Me : Bengong di teras depan kamar aja sambil ngerokok, dengerin suara malam. Aku sampe apal, seminggu 4x tetangga sebrang rumahku ajeb-ajeb dan pulang beberapa menit sebelum adzan. Temen sebelah kamar bakal bangun jam 3 dengan alarm iklan Coca-Cola
Me : Anak induk semangku pulang pake Mio bapaknya jam 2. Suka ada suara-suara aneh numpang lewat atau eongan kucing birahi dinihari. Seru. Kalo nggak gitu ya paling baca, nonton DVD sendirian. Atau utak-atik bareng Si Dino.
Me : Pengennya sih sama Mac atau Vaio, sayangnya kantorku cuma punya mesin tik kelurahan itu *sigh*
Her: =))
Her: Pokoknya kita harus ketemu ya, sebelum kamu 30
Her: Aku mau ke ibukota, pengen adu nasib disana. Jika ada peluang
Me : Aku tunggu, Sayang (=
Her: Time to go. Doain aku ya...
Me : Always, beib. Always. Doa makan kan?
Her: Haha!

Comments

  1. Anonymous9:00 AM

    me : morning, beautiful. so how's life?
    you : morning, mbok. life's dull.
    me : really? why's that, kid?
    you : bosen, kopi habis, gula lupa beli kemaren, mendung, rung adus gak ono banyu. boring boring boring...
    me : bosen? matek ae...
    you : nah, gotta wait until my 30th b'day, yes?
    me : oiya yah. ok then, ill wait...


    huehehehe....pagi, pitooooo....apa kabaaaarrrr????

    ReplyDelete
  2. Simbok V(agina =P):
    dat's not me, totally. aku nggak pernah jawab life's dull. hehe.
    btw... pagi, Mbok!
    (=

    ReplyDelete
  3. pit.. betah aku baca yada yada yada mu... hihihi kesal aku klo kelewat 1 cerita.. hihihi.. mwah..

    ReplyDelete
  4. Neng Yuke:
    Mwah balikkk!!!

    ReplyDelete

Post a Comment

Wanna lash The Bitch?

Popular posts from this blog

Another Fake Orgasm

Tentang "Dikocok-kocok" dan "Keluar di Dalem"

Story of Women