Ngomyang Part Sekian

Ugh...
Jadi gini ya kerjaannya orang pi ar. Mengumbar senyum, lobi-lobi, pasang tampang manis menyenangkan macam anak anjing, say hi sana-sini, telepon-telepon sok penting...

Yet, aren't we all...? Sepertinya disini, di kota ini, semua 'menjual' dan 'membeli' sesuatu. Hubungan bukan berdasar ketulusan tapi hanya murni kebutuhan akan materi, akan networking, akan koneksi.

Sungguh...
Cara bersosialisasi yang aneh...

)=

Comments

  1. Anonymous2:33 AM

    Waduu, secara saya akan jd seorang Pi aR nii.. Ngga semuanya Pi aR itu "abu-abu" Pito, baiknya sih begitu, biar ga disangka MEHE-MEHE ga jelas, apa daya, menyangkut kepentingan perusahaan!!! Settingan Blog nya?



    *baca ulasan PR di buku JAKARTA, oleh Seno Gumira?*

    ReplyDelete
  2. mBak Ceniq:
    Wah, sayah ini amat sangat tersesat di dunia per-pi-ar-an. Ngegaya aja jual diri di agensi pi ar, padahal kerjanya cuma di belakang meja, outfitnya ga jauh beda ama di rumah. Barusan shock aja, diajak ke gatheringan salah satu media (karena kebetulan pemrednya adalah suhu sayah) bareng mas-mas yg pi ar beneran.
    And so the story goes gitude.

    Um... bukunya ntar deh dicari. Thx!

    (=

    ReplyDelete
  3. welcome to district of corruption =)

    ReplyDelete
  4. Oki:
    makasi, cinta...
    *DEZIGH!!!*

    ReplyDelete
  5. struggle for a better life, sometimes makes us sick.. :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Wanna lash The Bitch?

Popular posts from this blog

Another Fake Orgasm

Tentang "Dikocok-kocok" dan "Keluar di Dalem"

Story of Women