My Countless Orgasm


Akhirnya...
Setelah 2 taun (iya! Du wa ta wun!) ini buku terbit juga. Puasss... Saya puas sekali. Meskipun katanya ada sedikit misunderstanding waktu buku ini diterbitkan.

Saya ingat gimana berdarah-darahnya dia saya selami. Betapa keloro-loro hati saya mengetahui kenyataan pahit yang menimpa satu negara, tanpa dunia bisa berbuat apa-apa. Amarah hanya dapat saya tumpahkan ke manusia ini yang selalu menyempatkan diri menyediakan telinga dan hati untuk saya--sebelum beliau beranjak ke peraduannya dan membuat suara-suara aneh hingga mencapai langit--dan saya diserahkan berjaga.

Jujur (dan ini paling mentok saya jujur-jujuran), saya menangis waktu itu. Berkali-kali. Sempat terpikir untuk menghentikannya di tengah jalan karena saya hampir nggak kuat bahkan membaca sebaris saja. Tapi apa nanti yang saya dapat? Bahkan Tuhan pun tidak kerja setengah. Meski saya bukan Tuhan, saya tidak ingin bekerja setengah-setengah.

Saya hanya ingin menjadi penyambung informasi dan fakta bahwa ada sebuah wilayah yang penduduknya bertaun-taun menderita, terusir, berusaha menggenggam apa yang kemudian direnggut (dengan dalih kitab suci), tanpa belas sama sekali. Disana memang bukan Indonesia yang (katanya) gemah ripah loh jinawi, yang pemimpinnya adigang-adigung-adiguna (dan semua adi yang ada di langit dan di bumi) dan apa lah namanya, tapi nasib rakyatnya nggak jauh beda dengan yang disana.

*sigh*

Kenapa saya repot?
Take a closer look and read the word after 'Penerjemah' in the image below.




















Itu saya.



ps: Makasih untuk Mbak Fit dan Maz Lantip. Juga A' Anat untuk penggalan puisinya. Dan Maz Bek untuk kesabarannya...

Comments

  1. Anonymous6:51 AM

    akhirnya...

    hehehe, serasa kemarin.

    ReplyDelete
  2. Anonymous8:34 AM

    kok judul aseli bukunya ga ditulis nape ?

    ReplyDelete
  3. makan-makannnn, di inibuku blum ada ya?? dimana nyarinya?? BHI kah?

    ReplyDelete
  4. Anonymous11:28 AM

    horee...

    makan-makan!
    bakar-bakar!

    penasaran pengen baca...
    mohon dikirimkan satu buah beserta tanda tangan sang penerjemah ke rumah saya :D

    ReplyDelete
  5. Buat yang pada minta makan-makan:
    di rumah masing-masing ya...
    xixixi.

    om jin:
    hu uh
    (=

    Maz Bek:
    Mbuh.

    Maz Iway:
    Oh, udah ada koq. Kalo nggak ke site penerbitnya aja (=

    OmBu:
    I did it, OmBu... (=

    Papa Nau-Nau:
    Ini dikirimnya cuma satu kopi ama yg nerbitin. nda bole bagi-bagi, katanya. harus beli!
    *bwek!*

    ReplyDelete
  6. aku wis tuku dari jumat lalu. tapi ketoke kowe kudu nerjemahke langsung nang aku. soale aku ra nyambung karo gaya bahasane pit. oke?

    tak tunggu jumat sesuk yo...

    ReplyDelete
  7. Anonymous12:14 PM

    wah kudune gratis buat masyarakat bhi :D

    ReplyDelete
  8. Maz Ipul:
    Argh! Kritikan pertama...
    *sabar.. sabar..*
    Wokeh. Jumat besok ya!

    Maz Hedi:
    (=

    ReplyDelete
  9. Anonymous1:38 PM

    selamat

    ReplyDelete
  10. Anonymous2:31 PM

    awal menuju tulisan berikutnya.... I Hope!!!
    Sukses Selalu!!!

    ReplyDelete
  11. Anonymous6:43 PM

    selamat ya, pit! nanti pinjem, yaaaa *hihihihi*

    *siap2 ke gramed terdekat* eh tapi tadi siang (kabur pas maem siang) saya ke gramed deket rumah belum kelihatan di "buku baru".


    *ngumpet*

    slamat yaaa...

    ReplyDelete
  12. wooo... sudah berbuah rupanya.... :)

    ReplyDelete
  13. Anonymous10:45 AM

    wow... pito keren, euy. pito hebaaaaatttt *peluk2 pito sambil jingkrak2*

    congrats ya, pit?

    ReplyDelete
  14. Anonymous1:10 PM

    kupikir buku ini cukup pas disandingkan dengan terjemahanmu yang sebelumnya :)
    mulai memahami mengapa begini dan mengapa begitu kupikir. ya.. iran bukan palestina, tapi begitulah kurang lebihnya. *halah*

    ReplyDelete
  15. Om Andri:
    Makasih (=

    Mbak Gita:
    bwek

    My Phoenix Brotha #2:
    Gee... thx for ALWAYS being there for me, Bro! U're the best! *hugz*

    Hentjeh:
    Nggak bakal ada di Gramed lah. Adanya di situs penerbitnya.

    Iluth:
    ?

    Juragan Borok:
    Injih... metenge rong taun jeh maz!

    Mbok V(agina? =P):
    Ah... simbok ini... *blushes*

    THE LANTIP:
    Ah, Iran bukan murni hasil saya. Tapi saya nikmatin semuanya, maz. Again... berapa kali pun kantor saya kasih job ke kamu, rasanya nggak pernah cukup terima kasih saya ke Maz Rontjeh dan Mbak Fit...
    *hugz*

    ReplyDelete
  16. komen !!!

    hihi.wes komen wi loh =P

    ReplyDelete
  17. Anonymous1:59 AM

    Selamat, Selamat buat Pito...

    ReplyDelete
  18. Anonymous12:47 PM

    Congrats, Pit!
    Niwe, belum ada yah di Gramedia?

    ReplyDelete
  19. wuaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa..su!

    mangan-mangan kapan???

    ReplyDelete
  20. ini kali harus dirayakan bareng!!! :D

    selamat, tante..

    ReplyDelete
  21. Yudhis:
    koplak!

    Maz Nunuz:
    Maaci... *bows*

    OmAbe:
    Um... keknya blun ada de. Makaci, anyway (=

    Arip:
    Yoh. Mengko bar gajiyan. Kui duite wes nggo bayar kosan rong taun kepungkur jeh. Haha!
    Eh, ngombe2 we yoh neng TIM, rasah mangan. Aku diet jeh. Xixixi...

    ReplyDelete

Post a Comment

Wanna lash The Bitch?

Popular posts from this blog

Another Fake Orgasm

Tentang "Dikocok-kocok" dan "Keluar di Dalem"

Story of Women