My Longest Entry Ever. Haha!

Term of Condition

Berdasarkan perjanjian asal-asalan antara Seseorang (dan seterusnya disebut sebagai Pihak Pertama) dan mPit (dan seterusnya disebut sebagai Pihak Kedua) pada hari Selasa, 5 Juni 2007 pukul 19:36:42 melalui sarana Yahoo Messenger dengan pernyataan 'would you be my gf?' yang merujuk pada dibangunnya satu bentuk hubungan yang lebih dekat dari hanya sekedar teman (yah... bisa dibilang pacaran lah) dari Pihak Pertama kepada Pihak Kedua yang kemudian disetujui oleh Pihak Kedua dengan syarat dan kondisi tertentu,

Maka
Dengan ini dinyatakan beberapa persyaratan yang mengikutinya:
  1. Pihak Pertama BEBAS bergaul dengan siapa saja, baik di dunia nyata maupun di dunia cyber dan BEBAS ingin mengungkapkannya atau tidak kepada Pihak Kedua, karena Pihak Kedua pun BEBAS melakukan hal yang sama.
  2. Pihak Kedua juga BEBAS menjalin hubungan dengan siapa saja, baik di dunia nyata maupun di dunia cyber dan HARUS mengungkapkannya pada Pihak Kedua karena Pihak Kedua juga BEBAS dan HARUS melakukan hal yang sama.
  3. Pihak Pertama BEBAS mengungkapkan pendapat, perhatian, larangan dan keberatan atas apa yang telah dilakukan dan diceritakan Pihak Kedua, tapi semua itu hanya akan menjadi pertimbangan bagi Pihak Kedua. Pendapat, larangan serta keberatan tersebut menjadi hak Pihak Kedua sepenuhnya untuk menerima atau tidak, begitu juga sebaliknya.
  4. Hubungan ini sama sekali tidak mengikat, terbuka penuh atas ketertarikan kedua pihak untuk terus lanjut atau tidak dan tidak terbatas waktu.
  5. Pihak Pertama memiliki kuasa penuh untuk menghubungi Pihak Kedua melalui media apapun.
  6. Diharapkan Pihak Pertama TIDAK menghendaki pertemuan dalam wujud fisik terhadap Pihak Kedua, KECUALI Pihak Kedua menginginkannya, dan jika Pihak Kedua menginginkan pertemuan fisik terhadap Pihak Pertama maka akan menjadi kuasa penuh Pihak Pertama untuk mengabulkannya atau tidak.
  7. Pihak Kedua mengharapkan terjaganya kerahasiaan hubungan ini baik dari kehidupan nyata maupun kehidupan cyber Pihak Pertama dengan alasan poin pertama (1) dan kedua (2).
  8. Pihak Kedua menganggap cinta hanya ilusi. Jika Pihak Pertama menganggap dirinya jatuh cinta pada Pihak Kedua, atau sebaliknya, maka anggaplah masing-masing dari kedua belah pihak tersebut sudah terlalu banyak nenggak vodka secara virtual.
  9. Poin-poin yang diajukan Pihak Kedua ini belum final, masih bebas untuk dikritisi oleh Pihak Pertama. Keberatan apapun terhadap poin-poin persyaratan yang diajukan oleh Pihak Kedua terhadap Pihak Pertama BEBAS untuk dimusyawarahkan.

Demikian persyaratan ini dibuat oleh Pihak Kedua agar menjadi perhatian Pihak Pertama.

Terima kasih.

Jakarta, 5 Juni 2007

Mengetahui:


Pihak Pertama dan Pihak Kedua

Seseorang dan mPit

Ternyata 'legal contract' di atas cuma berlaku 20 hari. Saya yang nggak tahan karena permainan berjalan sesuai aturan saya hanya pada empat hari pertama. Selanjutnya hanya saya yang bawel dan merasa risih, memenuhi space di software chatting-nya dengan baris-baris teks yang saya buat dan merasa ngomong sama tembok demi mendapat respon sekedar 'oOo' atau 'weks' atau 'trus?'.

Very well, then. Saya nggak merasa patah hati karena saya nggak nenggak vodka virtual. Dan saya pun tetap keluar sebagai pemenang karena saya main sesuai aturan. Meski virtual, saya buat dia spesial. Saya selalu luangkan waktu untuk dia dan jadi buku terbuka, memberi informasi tentang bagaimana saya meskipun dia tidak memintanya. Ternyata saya bertepuk sebelah tangan. Nggak masalah. Saya pun coba-coba. Saya tau, saya sedang dalam Nietzsche mode ketika melakukan ini: Hasrat ingin berkuasa, bukan pada manusianya tapi pada situasinya.

Sekali sempat si Seseorang ini menyinggung tentang bagaimana dia menyikapi hidup 'yang tidak melulu berdasarkan bacaan' ketika saya memprotes hal ini. Kamu menyindir saya karena saya selalu mengutip dari buku ini, film itu dan ucapan si anu? Terserah lah. Apa yang saya baca, tonton, dan dengarkan sering jadi refleksi keseharian saya dan secara nggak sengaja turut andil atas bagaimana saya mengambil pilihan hidup. Karena saya percaya bahwa tulisan dan film yang dibuat seseorang adalah juga tentang refleksinya terhadap hidup itu sendiri. Juga lirik lagu. Maafkan saya jika saya terlalu banyak membaca buku dan mendengar musik. Untuk ukuran kamu, bukan ukuran teman-teman saya yang lain.

Lalu kamu juga pernah menyinggung saya betapa kamu 'bukan orang filsafat'. Saya juga bukan. Filsafat sux. Saya lebih suka dibiarkan dalam keadaan buta daripada tahu realitas matrix yang ada. Kamu bilang kamu memandang hidup dari kenyataan. Saya juga, karena saya bukan tokoh rekaan dalam cerita. Kamu bilang kamu nggak suka ngomong berputar-putar dan lebih nyaman bicara langsung. Saya juga, karena saya gagap bicara dalam simbol. Karena itulah saya menyuarakan pendapat saya tentang bagaimana selama 20 hari terakhir ini kebutuhan saya akan seseorang yang berstatus pacar lumayan terpenuhi tapi tidak seperti yang saya inginkan. Karena itulah saya keberatan jika pacaran virtual ini kamu bilang 'bukan bener-bener pacaran'. Meski saya membuat Term of Condition secara main-main, saya selalu bilang bahwa saya selalu serius dalam bermain. Saya pernah ngomong bahwa kita pernah sama-sama terluka dan luka itu masih menetes darah. Jadi, mari kita sama saling mengobati. Saya tantang kamu untuk berani meminta pada saya untuk jadi salah satu item penyembuh. Tadinya kamu enggan, karena menurutmu jika seseorang memiliki kepentingan khusus pada orang lain dan hasilnya tidak seperti yang diinginkan maka kamu akan malu. Dan kamu takut malu, padahal menurut saya kita tidak saling melihat. Buat apa malu? Saya toh tidak akan menolak.

Saya pikir makna dibalik pernyataan saya sudah kamu tangkap seluruhnya. Tapi saya salah. Dengan basis 'saling mengobati hati' saya berbaik-baik dengan kamu, menyapa dengan kalimat gombal hampir setiap pagi dan pamit (juga dengan kata-kata gombal) di penghujung hari. Buatmu, mungkin saya hanya salah satu alat pengisi waktu yang bisa kamu sambangi ketika kamu bosan dengan yang lain. Nggak masalah juga sih. Kamu juga nggak pernah tau ada berapa windows yang terbuka di layar saya (=

Jadi, begitulah. Kesimpulan saya, kita beda. Layaknya rel kereta api antar propinsi, kita selalu paralel beriringan tapi nggak pernah ketemu. Mungkin saya yang nggak terlalu bisa lucu-lucuan dengan berpura-pura jadi bayi dan bicara bahasa bayi. Mungkin menurutmu saya terlalu serius dan nggak bisa jadi penyeling ketika kamu sedang jangar.

Atau mungkin... (saya ucapkan ini dengan punggung tegak, dagu agak terangkat dan mata melirik tajam, serta jari tangan kiri menjepit rokok yang terselip di bibir dan saya hisap pelan-pelan lalu asapnya saya hembus ke mukamu) saya terlalu pintar buat kamu? Seperti biasa, saya nggak mau tau. Have mercy on me dengan membiarkan saya dengan pikiran-pikiran saya sendiri. Biarkan saya berbangga dengan apa yang saya (anggap) saya miliki.

I am red, proud, and happy. I am short but reaching to the highest. I am flying with my feet on the solid ground, occasionally. I am content, I've got my friends with me. Don't bother. I'm ALIVE!


You're no Jesus, you're no fuckin' Elvis. Step down, step down.

- Incubus - Megalomaniac

ps: Kamu tau password dan ID halaman bermain saya ini. Nggak suka tulisan saya? Silahkan acak-acak. Saya bisa buat lagi (=

Comments

  1. Anonymous8:15 AM

    boleh minta ml ?

    ReplyDelete
  2. Anonymous10:53 AM

    mbak, itu biaya pembuatan perjanjiannya belum dibayar ke kantor saya..tolong dilunasi ya..

    ReplyDelete
  3. aw, panjang amat..
    gw komen dulu, kerja, baru ntar gw baca ya..

    *yayainikomengapenting*

    ReplyDelete
  4. whew..
    a deep one, i believe..

    i.. never know how it feels like to have just-a-virtual relationship. i also never knew that such thing really last for quite some time. it can be a start though..

    but i believe that real 'touch' is the one that make it deeper..

    ReplyDelete
  5. Lutpi:
    bwek!

    Maz Pitik:
    Halah!

    OmBu:
    Well, actually, it's not even that deep. It's my desire to control that had been injured and I'm pissed.
    And yes, real touch makes a human human. thx

    (=

    ReplyDelete
  6. Anonymous10:51 AM

    kyk rel kereta?!! nemu soulmate emg susah ya pit, apalagi kl 'qta' tlnjr 'pintar' hehehee. dasar narsis, hihi. btw, smlm aku sms-an kangen2an sm kak ida. terkenang2 deh gmn serunya kita kl udh ngobrol, gak ada tuh fenomena rel kereta....hihi
    miz u

    ReplyDelete
  7. Ooz:
    Hi there, baby!
    Haha! It had nothing to do w/ soulmate-thingy. I was just learning how to keep up a commitment. Well... as you know how fucked up I am, and so did the agreement.
    With U and Idung, there were never be any difficulty as those fuckin railroads since we understood each other, ever since.

    *dem.. missing the good 'ol day...*

    ReplyDelete

Post a Comment

Wanna lash The Bitch?

Popular posts from this blog

Another Fake Orgasm

Tentang "Dikocok-kocok" dan "Keluar di Dalem"

Story of Women