Mandi! Mandi! Mandi!

Bayangkan: pukul dua dinihari, seorang perempuan berambut basah dan kulit yang masih lembap menguar aroma sabun Cusson's Imperial Leather putih dari tubuhnya serta Cusson's Baby Shampoo peach dari kepalanya, berpiyama katun biru muda dan kaos gombrang senada, duduk bersila di depan mesin tik kelurahan, berteman hentakan Staind, kopi kental dan rokok. Dunia sekelilingnya lenyap. Dia hanya punya saat itu. Waktu itu. Dia hanya hidup untuk itu.

Sebagai perempuan mungkin saya adalah yang paling kemproh yang pernah kalian kenal. Saya sering nggak mandi. Buat saya, mandi itu diperlukan jika saya hendak keluar rumah. Jika saya sedang semedi berhari-hari dengan buku tanpa perlu menyapa dunia, ya saya nggak mandi.

Tapi mandi sebagai terapi sering saya lakukan. Apalagi ketika kepala penat dan otak sekarat. Yang paling menyenangkan adalah mandi di tempat saya bermain ini (baca: kantor). Disini ada tiga kamar mandi dengan fasilitas hotel minus bathtub. Saya suka 'sauna' disini. Saya putar keran air panas hingga kulit punggung rasanya tersengat. Saya nikmati sakit yang membuka semua pori-pori saya. Rasanya semua masalah turut menguap bersama hilangnya sebagian panas tubuh. Setelah saya merasa cukup, mendadak saya putar keran agar air dingin mengalir. Meski rada kaget, tapi rasanya menyegarkan sekali. Waktu Pak Bos saya tau kebiasaan ini, dengan senyum jahil tapi prihatin dia berkata: Selamat! Kamu bakal mati muda!

Saya sering dapat 'wangsit' dan jadi diri saya sendiri saat mandi. Seiring dengan jatuhnya air ke kepala serta mulut saya yang hampir tanpa henti ber-toilet orkestra mulai dari lagu-lagunya Harem Scarem, Katon Bagaskara, Dream Theater hingga Kitaro, ide-ide berlompatan muncul di kepala. Tapi saat ritual itu selesai, saya lengkap berbaju dan pintu kamar mandi dibuka, anehnya, semua hilang lagi. Sayangnya saya belum cukup gila untuk bawa laptop ke kamar mandi. Dem!

Jadi, moral of this posting adalah: Hey! Saya abis mandi!

Bwek!

*Insert 'Lady of Dreams by Kitaro' here*

Comments

Post a Comment

Wanna lash The Bitch?

Popular posts from this blog

Another Fake Orgasm

Tentang "Dikocok-kocok" dan "Keluar di Dalem"

Story of Women