Missing Myself

Di tengah rehat yang entah keberapa kali pukul lima pagi. Ditemani Joe Satriani, Rage Against the Machine dan Steve Vai. Mengepulkan asap berujung mimpi pada sebatang rokok, juga entah yang keberapa batang.

Here I am. Demam dan batuk-batuk tapi tetap ngotot ngopi, lalu terbelalak tak percaya ketika meriang itu menyerang.

(Anjrit! Sok puitis kau, Njing!)

Day 7 dan gwa masih bertahan. Meskipun kemaren sempet panas tinggi yang keukeuh gwa lawan pake kebebalan gwa yang menolak obat. Cukup air putih dan vitamin C. Kalo emang gwa yakin sembuh, itu aja udah cukup. Mungkin bodoh. Tapi gwa percaya itu. Protes? Gih!

Malem Minggu kemaren gwa sempet nge-date--meskipun yang punya diri menolak keras atas penyebutan sembarangan gwa atas pernge-'date'-an itu--dengan seseorang yang sepertinya 'nge-klik' sama gwa. Teman yang rela-nggak-rela-harus-rela berjuluk "Tukang Es" karena menyediakan diri bawa upeti es krim 10 biji buat orang-orang serumah penampungan tuna wisma ini. Haha! (Sorry, Bro!)

Lalu diajaknya gwa ke markas begundal-begundal baik hati dan tidak sombong meski tidak suka menabung. Rasanya gwa udah kenal, meskipun baru saat itu ketemu. Lucu juga, mereka-mereka itu.

Lalu ketika para begundal cakep itu bersolek (kecuali si Tukang Es), gwa bingung.
"Kemana kita?"
"Dugem," jawab mereka.
Duh... jedang-jedung?! My God! Cemana gwa disana? Minuman paling keras pun cuma kopi dukun sekarang ini. Kalo gwa tergoda minuman setan, terus setan minum apa? Tapi... Arep piye meneh? Nggak tega rasanya menolak kebaikan ajakan mereka yang tulus. Dengan muka dimelas-melaskan dan tampang disangar-sangarkan, gwa memohon pada Tukang Es, "Stick with me or I'll kill you!" lalu gwa senyum seimut-imutnya. Can you imagine?

Dan kenorakan dimulai...
Bermula dari kemolekan tubuh para mbak-mbak yang berseliweran (GILA! Itu toket kemana-mana! Nggak masuk angin apa dia, pake baju kayak gitu?!), udiknya gwa waktu di-cap sama mbak yang jaga di depan (kayak di Dufan... tapi koq gak ada tulisannya ya?), sampai ketika cap itu muncul di bawah sinar UV yang berpendar ungu (Wah... KEREN! Jadi begini ya rasanya jadi duit seratusribuan?).

Sesampai di dalam, gwa celingukan cari tempat mereka. Musik berdentum keras dengan beat monoton yang serasa menghantam dada, lalu berubah cepat. Udah biasa. Gwa sering denger Winamp ampe volume pol dan kuping budek. Disini cuma instink gwa yang jalan. Percuma pake mata: Nggak keliatan! Dan mbak-mbak yang gwa temui di depan melebur satu sama lain sampai mereka hanya jadi liukan panas bagi para mas-mas. Ya, mereka ganteng, cakep dan wangi. Dan gwa seneng berada diantara mereka. Ketularan wangi tanpa perlu beli parfum mahal. Hehe...

Di ceruk yang dipesan para begundal ada sofa nyaman, dan gwa dengan semena-mena ambil PW (Posisi Wenak) di pojok. Lepas sneaker, kaki nangkring di sofa seberang, bersandar dan mata terpejam. Terbukti, si Tukang Es itu memang seorang teman setia: dia nemenin gwa tidur. Kami cuma terbangun ketika haus, pengen pipis atau saat salah satu begundal itu ngagetin kami.

Ketika pulang, gwa mengucap beribu terimakasih disertai satu kesimpulan:
"Centro itu tempat yang enak untuk ngantuk!"

... dan mereka menjelma malaikat penjaga ketika aku lepas, lelah, lungkrah...


*Entry ini dibikin 4 hari setelah kejadian =P

Comments

  1. Anonymous11:26 AM

    HeYa! tidur kok di Centro
    pasti di centro minumnya susu ya?

    HaHaHa!!!

    ReplyDelete
  2. Anonymous3:43 PM

    tumben bisa tidur malem... pasti di centro g ada kopi papua :)

    - enig...der-

    ReplyDelete
  3. Tukang Es: Lha? TIDURNYA KAN AMA ELU, NJING!!!

    Bang Faiq: Di JAKARTA itu yg ga ada kopi papua )= Thx 4 visiting. Gimana Semarang? (=
    (Gwa sotoy banget yeh?!)

    ReplyDelete
  4. Anonymous5:07 AM

    PITOOOOOOO...

    Sekarang sudah jadi anak dugem ya!!!

    *jewer*

    ReplyDelete
  5. mas bagas: ah, cuman icip-icip dikid koq! *ngeles*

    ReplyDelete
  6. I miss the good old days

    ReplyDelete

Post a Comment

Wanna lash The Bitch?

Popular posts from this blog

Another Fake Orgasm

Tentang "Dikocok-kocok" dan "Keluar di Dalem"

Belahan Dada, Anyone?