Being Good and Stepped-On

"Sepertinya aku ingat, ada seseorang yang pernah berjanji meninggalkan semua kesenangan semu ini untuk 'kembali'."
Dia menunduk sebentar, lalu beralasan, "Aku nggak mau jadi orang baik. Diinjek terus!"

Benarkah?

Well, terserah dia. Aku hanya reminder. Tapi... being good and continously being stepped-on...? Atau, instead of being stepped-on, you choose to be the stepper that stepped on people who are less fortunate? Begitukah yang kamu inginkan? Lalu apa bedanya dengan orang-orang yang kamu benci dan kamu coba kasih bukti, teman?

Lalu penggalan-penggalan terkuak. Tentang keluarga, keinginan yang harus terpenuhi dan pembalasan dendam pada keadaan buruk yang--sepertinya--sangat jarang pada bentang hidupnya. Dia harus membuktikan diri pada dunia. Bahwa dia adalah 'somebody' alih-alih 'nobody'. Dia menikmatinya, meskipun harga yang dia bayar untuk itu amat sangat mahalnya. Dan tetap tidak akan pernah terpuaskan.

My heart bleed. Twenty-something and threatened by paralyze because of his screwed-up lifestyle. Yet, who am I to judge you, My friend? In fact... Here I am. Enjoying the ride, also...

[Insert Soundtrack here: Joe Satriani - Chords of Life]


PS: Hey... Have you ever try to drink sea water? Well... if you haven't, then don't. Because that's what you are (=

Comments

Popular posts from this blog

Another Fake Orgasm

Tentang "Dikocok-kocok" dan "Keluar di Dalem"

Belahan Dada, Anyone?