Mellow to the Lowest Low

How people treat you is the same as how YOU treat people. Gwa ngerasa sudah memperlakukan orang dengan sangat baik. Tapi ga tau juga sih. Kadang apa yang gwa rasa belum tentu sama dengan apa yang diterima orang lain. Persepsi orang beda-beda. Apalagi gwa sering dianggap aneh. Sbodo!

Gwa jarang keluar. Temen juga dikit. Lebih seneng onani otak; memuaskan diri dengan pemikiran-pemikiran ga mutu yang akhirnya berakhir di keranjang sampah ini. Tapi kalo lo sedikittt aja mendekat, gwa rela deh jalan kaki bolak-balik Gejayan-Sagan jam berapapun hanya untuk cekikikan dan ngobrol ngalor-ngidul.

Dan gwa (Insya Allah) bakal jadi sandaran tangguh ketika lo harus bertelekan sekuat tenaga. Perlu bahu lunak untuk menangis. Perlu pendengar yang diam dan menyimak ketika lo bicara. Gwa coba sebisanya.

Ada saat-saat seperti itu, ketika gwa dibutuhkan dengan amat sangat dan dalam situasi mendesak sampe gwa gak bisa bergerak. Tapi ujung-ujungnya dapet perlakuan agak dingin setelah beberapa lama gak ketemu. Ya udah, lah. Ga temenan ama dia lagi juga gwa ga mati!



[Sialan... apa gwa harus sesinis ini setiap mengalami siklus peluruhan?!]

Comments

  1. just do your best. coz, in the end, on the judgement day, you will be put responsible for everything you've done. and you will be proud if you've done your best.

    its between you and your God. nothing else matter.

    ReplyDelete
  2. Anonymous9:11 PM

    Kamu kenapa sih Pit??? kok jadi uring-uringan gini? Apa lagi... sehingga kamu jadi sensitif banget... C'mon girl this is not you used to be....

    ReplyDelete
  3. to Nunuz:
    my demon inside had surfaced. that she-devil is barely visible in crowds. she appears only when I'm alone *grins*

    to Maz Ivo:
    thanx 4 stopping by. hey, what u've said is jez like one of my fav metallica's song:
    Nothing Else Matters. again, thanx!
    *bows*

    ReplyDelete
  4. Hmmm... dari beberapa postinganmu yang kubaca. Ini tulisan terbaikmu. Entah kenapa.

    ReplyDelete

Post a Comment

Wanna lash The Bitch?

Popular posts from this blog

Another Fake Orgasm

Tentang "Dikocok-kocok" dan "Keluar di Dalem"

Story of Women