A Journey


Tiga cangkir Torajan, Mandheling, dan Robusta Premium Coffee. Satu jam padat bersama seorang kakak mengurai tawa tentang teman dalam tempurung, ganja, anak hiperaktif yang minta adik, dan kesempatan berkantor di tempat baru. Melewatkan dua momen terpenting di pabrik melibatkan jilbab dan tumpeng.

Tapi saya tidak menyesal!

Mungkin ini yang dinamakan Si Pamei Kurus Gondrong dengan 'perjalanan yang memilih pejalannya': Ketika semua aspek membuatmu dapat melakukannya.

Tadinya saya gentar mengingat dana bulanan mendefisit. Namun saya memang a damn filthy lucky bitch, meskipun tidak pernah mendapat semuanya secara gratis. Saat-saat mepet begini ada saja tawaran kerjaan dari klien lama. Ternyata hasilnya lumayan, bisa untuk ongkos bolak-balik naik kereta eksekutif.

Tadinya saya takut nyasar menemui klien lama yang sudah berbilang tahun saya berkirim naskah lewat email tanpa pernah tau seperti apa bentuk dan rupanya. Namun seorang malaikat dikirimkan untuk saya. Dan dia mengirim malaikat lain dalam bentuk adik kandungnya sendiri untuk standby di stasiun dan mengantar kemana saya suka.

Tadinya saya takut kecewa karena nggak jadi jalan-jalan. Jadwal kerjaan pabrik yang padat membuat saya terantai di kursi tanpa ada alasan kabur mengejar kereta pukul tujuh. Namun berkat tukang ojek diehard yang bikin jantung saya deg-degan, saya berhasil mengejar kereta pukul sembilan. Menempuh padat jalanan Radiodalam ke Stasiun Pasarsenen dalam waktu setengah jam.

Perjalanan ini masih setengah. Besok masih ada resepsi yang harus saya hadiri. Membayar hutang budi karena saya pernah dibelikan tiket pulang ke Jakarta. Menemui kawan baru dan lama, dan berharap saya pulang dalam keadaan utuh.

Hey, Malaikat! Semua karena kamu. Makasih ya! Cepet sembuh, jangan begadang mulu!

Comments

  1. cieee.. suit suiww...

    ayo, mbak! lanjutkan!

    peh, ra mutu blas komen ku...

    wis, mbak... pamit ya...

    ttdj, mbak...

    salam buat ehem2-nya...

    ReplyDelete
  2. ehem2 apaan neh? did you think the same as i think? nggak, bukan ehem2. wong masnya baek kok.

    ReplyDelete
  3. ehem ehem uhuk uhuk kang kaing. nyong kopi toraja bagi!

    ReplyDelete
  4. lha? beli ndiri di excelso sana!

    ReplyDelete

Post a Comment

Wanna lash The Bitch?

Popular posts from this blog

Another Fake Orgasm

Tentang "Dikocok-kocok" dan "Keluar di Dalem"

Belahan Dada, Anyone?