Here's Something You Can't Understand

You know I'm going to gat ya
how do you know where I'm at
When you haven't been where I've been
understand where I'm coming from
while you're up on the hill in your big home
I'm out here risking my dome
just for a bucket or a faster ducket
Just to stay alive yo I got to say fuck it.
Here is something you can't understand:
How I could just kill a man
- Rage Against the Machine


Malam ini melankoli sekali meski siklus perdarahan bulanan baru terlalui. Seperti ada gumpalan berkarat memenuhi benak. Mengendap dan tercampur bersama nanah, terwadahi hati sedang infeksi.

Saya membenci. Saya ingin membunuh. Saya haus.

Namun, apakah menyelesaikan masalah?

Saya ingin berteriak di wajah seseorang, betapa saya terhina dengan perlakuannya. Saya ingin menyayat wajahnya tipis-tipis. Ingin menggarami hingga rata. Mengucurinya dengan lemon terkecut.

Saya ingin merasakan hangatnya darah memuncrat ke muka saya dari nadi besar di lehernya yang saya robek dengan belati. Saya ingin mengikat kakinya lebar-lebar dan memutilasi daging imut yang menggelayut di selangkangannya. Akan saya awetkan kelamin dan perabotannya itu dalam botol formalin. Akan saya letakkan botol itu dalam kamar agar bisa saya pandangi lama-lama sambil ngopi ketika malam melankoli seperti ini.

Saya sadar, saya bukan nabi. Karena itu saya bisa benci. Dengan menuliskan semua keinginan-keinginan terliar itulah maka perbuatan tersebut hanya sampai di halaman ini. Terbaca, dan mungkin tanpa sadar terbawa hingga ke alam bawah sadarmu. Hingga, mungkin, suatu hari nanti, ketika kau diberi kesempatan, kau akan bisa melakukannya karena kau lebih bernyali. Dan halaman ini yang menginspirasi.

Saya tau betul saya sedang berproses dan itu perlu waktu. Saya harus ada dalam amarah, karena dengan itu seluruh semesta membuka diri untuk dituliskan. Begitu cara saya bekerja. Membawa dendam sebagai bahan bakar untuk berlari.

Kau tunggu saja, Mbok. Aku akan datang dengan kepala tegak dan dagu terangkat.

Comments

  1. Anonymous1:44 AM

    These are her mountains and skies and she radiates
    And through history's rivers of blood she regenerates
    And like tha sun disappears only to reappear
    She's eternally here

    You used to love that song. You're the one with the sun ablazes as your foot touches the surface of sand. You're still my Maria. Fon't duckin' change a bit.


    Love ya.

    ReplyDelete
  2. take your time, nduk. aku juga lagi beku. marah yang menggumpal, kusut, sampe gak bisa nulis apa2. fuck! :|

    ReplyDelete

Post a Comment

Wanna lash The Bitch?

Popular posts from this blog

Another Fake Orgasm

Tentang "Dikocok-kocok" dan "Keluar di Dalem"

Belahan Dada, Anyone?