Halo, Han! Apa Kabar?

I met a traveller from an antique land
Who said: Two vast and trunkless legs of stone
Stand in the desert. Near them on the sand,
Half sunk, a shatter'd visage lies, whose frown
And wrinkled lip and sneer of cold command
Tell that its sculptor well those passions read
Which yet survive, stamp'd on these lifeless things,
The hand that mock'd them and the heart that fed.
And on the pedestal these words appear:
"My name is Ozymandias, king of kings:
Look on my works, ye Mighty, and despair!"
Nothing beside remains: round the decay
Of that colossal wreck, boundless and bare,
The lone and level sands stretch far away.
- Ozymandias by Percy Bysshe Shelley (1792-1822)

Kamu masih disitu kan, Han? Masih belagu dan maha, kan? Well, kata orang-orang, Kamu masih tetap seperti itu. Menyayangi dengan caraMu sendiri.

Tapi dari apa yang aku alami sendiri, ternyata Kamu memang masih Maha Usil. Masih suka bermain-main. Suka ngulik-ngulik yang lagi anteng. Kenapa sih? Apakah Kamu begitu kesepian hingga perlu hiburan? Atau Kamu merasa keusilanMu tersaingi sama aku?

Udah sih, Han. Aku kan usil begini juga atas izinMu. Kalo Kamu nggak membiarkan semua terjadi, nggak mungkin keusilanku bisa terlaksana.

Sebagai mahluk ciptaan, aku mencoba memaklumi Kamu. Aku mencoba menggandengMu dan berkawan denganMu. Secara psikologis, aku beruntung pernah dikenalkan denganMu dan masih menganggap Kamu ada. Setidaknya ketika tiada satu pun telinga mendengar, masih ada Kamu. Atau when shit happens, aku masih punya Kamu untuk dipersalahkan. But, hey! Aku nggak akan berbuat sebodoh itu lah. Aku tau Kamu membiarkanku menentukan pilihan-pilihan sendiri. Karena itu shit happens because of me. Gitu kan?

By the way, gimana kabar kamu, Han? Kamu sedih ketika banyak orang membunuh sesamanya demi terkukuhkannya nama-nama suciMu? MenurutMu, apa yang akan terjadi di tanah Palestina ketika orang-orang Kristen dan Muslim tergusur Yahudi? Mbok ya Kamu itu ngomong sendiri to, dulu perjanjianMu sama Musa itu gimana sebenernya. Dan penyelesaian terbaik itu seperti apa. Mosok Kamu nggak ngelus dada sih liat manusia berebut tanah tandus sepetak sambil bunuh-bunuhan dan memanggilMu dengan tiga nama?

Atau... memang belum waktunya?

Nggak tau nih, Han. Rasanya kok 'kering' ya? Aku takut Kamu menjauh.

Help?

Comments

  1. suka 'dikerjain' Tuhan ya, mbak?

    huehehe...

    Dia mah emang Paling Bisa ya...

    *aku mau ngikut2 ngomong; rasanya kok 'kering' ya... tapi kayaknya yang menjauh itu aku... bukan Dia-nya...*

    ReplyDelete

Post a Comment

Wanna lash The Bitch?

Popular posts from this blog

Another Fake Orgasm

Tentang "Dikocok-kocok" dan "Keluar di Dalem"

Story of Women