When the Erasee Won't Be Erased
How happy is the blameless vestal's lot!Rasa kehilangan mendalam mengendapkan sakit tak tertahan hingga dada sesak dan berat, dan itu dirasakan Joel ketika Clementine WO dari apartemennya, mabuk dan marah. One thing leads to another hingga Joel melenyapkan ingatan akan Clementine dari otaknya ke sebuah institusi 'penghapus' bernama Lacuna. Berhasilkah? Ya nggak lah!
The world forgetting, by the world forgot
Eternal sunshine of the spotless mind!
Each pray'r accepted, and each wish resign'd.
- Alexander Pope, English poet, 21 May 1688 – 30 May 1744
Film 'susah' garapan Spielberg ini nggak sengaja gwa tonton dinihari (jam orang sibuk bikin makanan saur) waktu gwa pengen mutilasi ingatan menyangkut seseorang. Geblek juga. Bisa-bisanya setema. Argh!
Big question: Emang bisa ngapus memori orang seenaknya?
Gwa selalu percaya 'teori besar' bahwa alam semesta dan isinya menyediakan hal-hal yang kita perlu, bukan yang kita ingin. Termasuk orang-orang berbeda yang tiap hari kita temuin atau papasan di jalan, di mall, semeja di warteg, duduk jejer di angkot, berdiri bareng di metro mini, ngantri bayar listrik, dimanapun. Entah kenal atau nggak. Beberapa diantara mereka mungkin jalan hidupnya bakal bersimpangan dengan gwa, dalam beberapa waktu. Nah, persimpangan itu bukan nggak sengaja. Kalo kita 'harus' kenal dengan seseorang atau nyemplung dalam sebuah komunitas, maka artinya gwa yang perlu orang(-orang) itu, atau dia/mereka yang perlu gwa. Kalopun nggak secara fisik atau materi, setidaknya untuk belajar dan dipelajari. Mungkin dari situ ide manusia sebagai mahluk sosial didapat, karena secara nggak sadar kita saling perlu satu sama lain.
Interaksi gwa dengan manusia-manusia yang gwa kenal dari bayi ampe bangkotan segede gini juga nggak mulus-mulus aja kejadiannya. Gwa pernah dihianatin temen paling deket dan bikin gwa rada jaga jarak untuk berakrab-akrab dengan sesama perempuan. Yes. Girls sucked when I was having those hard times. Gwa juga sering dikecewakan by both girls and boys. Marah? Kesel? Oh, nggak keitung. Tapi gwa juga sadar sih kalo gwa sering berbuat seperti itu ke orang lain.
Apa pantas mereka 'terhapus'?
Rasanya nggak. Sepahit apapun kenangan dan ingatan akan seseorang rasanya amat sangat nggak pantes mengingat 'pelajaran' yang tertanam dalam di benak. Mungkin kemurkaan dan rasa nggak enak itu pernah terlampiaskan dalam bentuk 'I wish we didn't met', but still... kalo emang 'jalan'nya harus ketemu, mau dilenyapkan segimanapun itu ingatan (dan manusianya), ya tetep bakal balik kucing. Karena itu tadi: lagi ada keperluannya. Kalo pun pertahanan tubuh terhadap kenangan yang merusak itu amat sangat gilanya sampe ada yang amnesia karena sistem otaknya memblokir kejadian itu, tetep aja ada triggernya. Akhirnya bakal muncul juga ke permukaan. Dengan cara apapun.
Ujung-ujungnya... mau gimana lagi? Adepin aja. Lupa? Bisa. Untuk sesaat. Pake mabok, ganja atau barang-barang laknat semacam itu. Kalo efeknya ilang ya inget lagi. Dan biasanya lebih menyakitkan imbasnya. Gwa juga pernah kayak gitu.
The point is... gwa cuma pengen minta maaf kalo pernah jadi sundal menyebalkan dalam hidup kalian dan bikin kalian menyesal pernah ketemu dan kenal gwa. Perhaps you all deserved that (=
*teuteup... ga mau kalah. haha!*
hwaduh, iya. ini film berat dan agak susah dicerna, capek nontonnya. tapi keren sih...
ReplyDeletesoal 'memori' dan 'lupa', tau gak, ndhuk, Tuhan baik banget sama kita. kita diparingi mekanisme yang dengan cara tertentu bikin kita tetep waras: mekanisme melupakan dan kemudian, mudah2an, memaafkan.
catat, simpan, hapus. catat, simpan, hapus. begitulah system kita bekerja. save yg bagus2, delete yang bikin muntah. kalo gak gitu, wuaahhh...
ckckck...kenapa ya, tiap baca blog ini aku selalu kepancing nulis komentar panjang2 dan keren?
*plaaakkkk!!*
menyesal? nggak kog pito.
ReplyDeletelike what u've said: kita tuh baru semalem, dua malem bareng elo. ga kebayang gimana rasanya jadi seorang pito. got to handle herself, ALL THE TIME!! Hhmmppff.. :p
Simbok V(agina? =P):
ReplyDeletelha ya itu. kata penelitian, setiap kita melek mata ampe merem lagi itu, saking kerennya sistem otak kita, ingatan yg disimpen cuma 1% aja, cuma yg considered penting. bayangin kalo semuanya diinget. overloaded!
um... soal komentar panjang dan keren? mungkin karena yg nulis juga keren?
*dobel plaaaakkk!!!*
OmBu:
nah! makanya, bruntunglah kamu jadi OmBu dan bukan pito!
xixixi