Jumat Sempurna
Mau weekend, nggak ada kerjaan, boss nggak masuk, udah gajian, barusan dapet THR, internet kenceng, download enak, dan matahari bersinar cerah di luar sana. Isn't that perfect!
Apa salah sekali-kali memanjakan diri setelah 11 hari dalam sebulan saya harus kerja dari pagi sampai pagi lagi? Apa nggak boleh leha-leha setelah kejar-kejaran dengan jarum jam sehari tiga kali macem minum obat? Apa dosa jika sedikit bersyukur pada rezeki bulan ini dimana keluarga saya berkesempatan merayakan lebaran secara sederhana mengingat bapak saya yang cuma tukang foto kawinan, ibu saya yang berusaha menjaga makanan selalu tersaji di meja, dan adik saya yang SPG?
Jadi...
Kenapa saya harus mendengar keluh-kesah kalian tentang tumpukan pekerjaan padahal kalian tetap bisa pulang pukul empat sore? Kenapa saya harus mentraktir kalian jika keluarga saya lebih berhak atas hasil keringat dan usaha saya selama ini karena mereka selalu ada di saat kalian semua berpaling? Urusan apa saya dengan tambahan tugas karena rekan kalian mangkir jika memang itu salah satu resiko profesi?
Maaf jika keberuntungan saya yang berlebih ini menyedot hoki kalian. Saya rasa saya berhak untuk hari yang sempurna ini. Dan tolong, sekali ini saja saya mohon... beri saya liburan dari keluh-kesah kalian. Mungkin kita nggak punya kondisi yang sama, tapi kita bukan lagi bayi yang selalu merengek jika keadaan tidak sesuai dengan keinginan.
Got my point?
Astaghfirullah.... kenapa saya masih sepemarah ini?
Apa salah sekali-kali memanjakan diri setelah 11 hari dalam sebulan saya harus kerja dari pagi sampai pagi lagi? Apa nggak boleh leha-leha setelah kejar-kejaran dengan jarum jam sehari tiga kali macem minum obat? Apa dosa jika sedikit bersyukur pada rezeki bulan ini dimana keluarga saya berkesempatan merayakan lebaran secara sederhana mengingat bapak saya yang cuma tukang foto kawinan, ibu saya yang berusaha menjaga makanan selalu tersaji di meja, dan adik saya yang SPG?
Jadi...
Kenapa saya harus mendengar keluh-kesah kalian tentang tumpukan pekerjaan padahal kalian tetap bisa pulang pukul empat sore? Kenapa saya harus mentraktir kalian jika keluarga saya lebih berhak atas hasil keringat dan usaha saya selama ini karena mereka selalu ada di saat kalian semua berpaling? Urusan apa saya dengan tambahan tugas karena rekan kalian mangkir jika memang itu salah satu resiko profesi?
Maaf jika keberuntungan saya yang berlebih ini menyedot hoki kalian. Saya rasa saya berhak untuk hari yang sempurna ini. Dan tolong, sekali ini saja saya mohon... beri saya liburan dari keluh-kesah kalian. Mungkin kita nggak punya kondisi yang sama, tapi kita bukan lagi bayi yang selalu merengek jika keadaan tidak sesuai dengan keinginan.
Got my point?
Astaghfirullah.... kenapa saya masih sepemarah ini?
nesu2 terus to yooooohhh???
ReplyDeletelagi "dapet" yah ??? :D
ReplyDeleteSimbok V(agina? =P):
ReplyDeleteyoben to!
Mbak Langit:
Lho? SImbak ga tau ya? Kek gini ni udah default, dapet-ga dapet jugak!
yo opo tho nduk?
ReplyDeletedapet thr kog marah2..
xixi..