Global Warming, Anyone?

Dengan dagu terangkat dan kepala tegak saya bertanya: Apa yang sudah dan akan kalian lakukan, wahai para petinggi sepetak tanah yang disebut sebagai Negara Republik Indonesia? Ozon bolong, hutan kami terampas tanpa bisa kami lawan, dan kalian menyerah kalah bodoh terlolong karena tangan terikat ekonomi dan industri.

Adakah diantara kalian yang tidak berotak pedagang hingga kita tidak perlu menjual jatah emisi? Pernahkah kalian menghargai cendekiawan-cendekiawan (meski tidak muslim) dengan pantas, menyebabkan mereka tertunduk kecewa meninggalkan Ibu Pertiwi dan berbalik menyerang bangsanya sendiri? (Dan tidak heran hanya pedagang dan pengusaha kaya raya yang tinggal, dan mau tak-mau, hanya merekalah yang bisa kita pilih) Pernahkah kalian amini mereka yang memang pantas mengemban tanggungjawab sebagai pejabat penolak uang rapat ketika pendapatnya murni demi kemaslahatan rakyat tanpa profit bagi kalian? Pantaskah kalian sebagai abdi rakyat memerintah majikan untuk patuh tunduk pada aturan yang kalian buat tanpa sedikitpun mempertimbangkan kami, yang (katanya) kalian wakili? Ketika sejak lama kami telah memelihara sepetak tanah tetap hijau dan sungai tetap jernih, berhakkah kalian membabat itu semua demi tanam paksa masa kini berkedok perkebunan?

Seorang bapak yang masuk hutan di usia dua puluhan dan pernah merasakan hijaunya Sumatra hanya punya satu keinginan sederhana: aku cuma ingin anak-istriku, teman-temanku, dan orang seluruh negeri dapat menikmati indahnya hutan seperti aku menikmatinya dulu. Tapi bagaimana mungkin? Kalian biarkan sistem berantakan. Kalian korbankan sebagian besar dari dua ratus lima puluh juta jiwa dilanda banjir berkala, terendam lumpur, sesak nafas dan ISPA. Kalian biarkan orangutan terpanggang mati karena tiada tempat berlindung. Mengapa susah sekali mengalokasikan anggaran lebih untuk para Jagawana--dan merekrut mereka sesuai rasio hutan yang mereka jaga--agar mereka berani bertindak sesuai hukum yang menguntungkan ekologi?

Saat Belanda berniat membangun sebelas bendungan besar demi antisipasi es kutub yang mencair, apa yang akan kalian lakukan, duhai Bapak-bapak bersafari dalam ruang rapat Hotel Westin Bali?


Saya hanya kaget dengan konferensi sedemikian akbar, di bawah pengawasan seluruh dunia, dan Indonesia hampir tidak punya posisi tawar sebagai pemilik hutan hujan terbesar.

ps. Pakdhe, ajari kami melek seperti dikaw

Comments

Popular posts from this blog

Another Fake Orgasm

Tentang "Dikocok-kocok" dan "Keluar di Dalem"

Story of Women