A Shoutout to 844 Graduates

Hey, kalian...

Inget nggak?

Dulu kita sering ngobrolin ksatria gagah berbaju zirah mengkilap dalam bentuk laki-laki ngemong, penyayang, tanggung jawab dan punya visi dan misi sama dalam menjalani hidup yang datang dan membuat utuh jiwa kita yang separuh.

Sempat suatu waktu kita mencetuskan gagasan-gagasan cemerlang mengenai bagaimana memperbaiki sistem negara yang bobrok disela-sela kegemasan kita 'mencabuti anggota tubuh halus yang tidak diinginkan'.

Lalu pernah kita bermalam di reservoir lantai tiga, berandai-andai akan jadi apa kamu dan saya nantinya sepuluh tahun mendatang sambil melihat bintang hingga adzan berkumandang. (Dan reservoir yang sama tidak hanya jadi saksi bisu tentang hati yang patah, mimpi tak terjangkau, tujuan yang gagal, dan airmata yang menyertai, tapi juga monumen penyembuhan bagi semua luka.)

Tanpa kenal capek, kita sering 'hunting' diskon baju dalam yang kita sepakati sebagai peninggi kepercayaan diri perempuan. Meski nggak keliatan.

Kemudian, as if it's the sanest thing in the whole universe, kita pernah ngantri di pasar swalayan sambil makan sekotak besar es krim dan cekikikan ngomongin paper dan dosen dan kerjaan lalu membayar wadah kosong berisi tiga sendok kotor sesampainya di kasir.

Mandi = ngobrol sambil jebar-jebur disekat dinding setinggi tiga meter dimana kita sering sharing shampoo dan sabun melampaui pembatas itu.

Malam Minggu adalah Musyawarah Besar ICMI (Ikatan Cewek-cewek Malming Ijen) di bawah bendera Ijo Lumut (Ikatan Jomblo Lucu dan Imut) dengan studi banding ke acara gratisan atau bedah buku di salah satu kamar. Atau hanya rapat nggak jelas.

When shit happens--entah itu hilangnya sebelah sendal atau setoples cemilan--maka all eyes on me, padahal dedengkot jahil cuma senyum-senyum pasang tampang innocent yang kita nggak percaya.

Ultah adalah digeretnya kamu beramai-ramai dan disiram air seember penuh di tengah malam buta nan dingin, lalu diketawain.

Saat pintu tertutup artinya kita sedang perlu sendirian dan--untungnya--itu jarang sekali terjadi.

Waktu salah satu dari kita mendadak jutek, penjelasan untuk semua pertanyaan adalah PMS.

Diet adalah sesuatu yang mesti kudu harus ditertawakan, tapi ketika kita merasa ditarik ke empat arah mata angin saat memakai celana favorit maka itu saatnya mengurangi porsi makan demi menekan biaya sandang.

Teriak dan nyanyi-nyanyi adalah cara kita berkomunikasi, jauh sebelum teknologi wireless communication tercipta.

Dan kalian tahu?
Saya rindu...

[thanx God to make a woman out of me because only women understand the beauty of such things...]

Comments

  1. *mendadak kangen ama anak kost-an*

    ReplyDelete
  2. hmm....sayangnya sekarang 844 dah sepi..padahal tau ga sih jeng, pak japuk dah berhasil dijinakkan lho.... :p anyway i miss u & all the graduates too...

    ReplyDelete

Post a Comment

Wanna lash The Bitch?

Popular posts from this blog

Another Fake Orgasm

Tentang "Dikocok-kocok" dan "Keluar di Dalem"

Story of Women