And that is this fuckin' blog thingy is all about. I'm doing nothing but satisfying my crave of attention. I'm through playing wannabe martyr. I'm done being fallen, unrecognized heroine. My time has come to retire from a miserable drama queen. For all of the unfortunates who are not blessed by fluent English, I'm saying this out loud: Saya selesai sampai disini. Entah sampai kapan. I'm not impersonating that guy in wordpress that fetched various statements from those who despised him and he tired of them. My visitors are mostly nice people and I would kill to be that popular. Don't put too much honors to yourself. No, it's not because of all the godamned fuckin' irrelevant comments. It's not because of how you put your stupid values upon me either. It's just somehow I feel enough. I'm finished with my broadcasted, no good, ridiculous state of minds that I blatantly pushed before your very silly faces and shoved up to your brain and feel
Ini cerita tentang kejadian dua hari lalu. Maaf, bukan cerita jorok seperti judulnya. Malah kebalikannya. Jadi begini… Saat itu siang gerah di pojokan Jakarta dan sayangnya saya harus keluar kamar menyelusur aspal demi menyambung napas ketemu klien--satu hal yang paling dihindari mahluk nokturnal berkaki dua seperti saya. Beberapa mbak-mbak dan siswi SMU yang semuanya berjilbab menaruh pantat di sebelah saya pada jok Metromini 72, di deretan kursi paling belakang. Mereka lumayan berisik, cicit-cuwit cekikikan nggak penting, menafikan kemacetan lengas yang meresap masuk dari celah jendela dan pintu terbuka. Lalu seorang penjual stiker melompat naik, membagikan dagangan yang dia sebut "murah meriah", yaitu dua lembar kalimah suci tentang nama dan kebesaran Tuhan. Tak lama kemudian bis terguncang-guncang memasuki mulut terminal yang aspalnya berantakan kayak muka saya. Penjual stiker yang selesai memunguti kembali dagangannya dari para penumpang berdiri di depan saya. Bib
Whatever you give a woman, she will make greater. If you give her sperm, she’ll give you a baby. If you give her a house, she’ll give you a home. If you give her groceries, she’ll give you a meal. If you give her a smile, she’ll give you her heart. She multiplies and enlarges what’s given to her. So, if you give her any crap, be ready to receive a ton of shit! - Anonymous Dinihari bersama hingar teriakan Otong KOIL dari headset melepaskan penat saya memelototi ratusan baris terjemahan, proyek kerjabakti bersama seseorang. Agak siang nanti saya berjanji sowan ke rumah perempuan hebat, a newly divorcee , a single mom, dengan seekor labrador betina cantik dan putri pintar. Ia menjanjikan saya Chicken Adobo yang baru saya dengar namanya. Saya mengenalnya, tidak secara intens, beberapa bulan belakangan. Namun dari pertemuan kami yang baru tiga kali, perempuan usia tiga empat yang sedang rehat dari studi beasiswa S3-nya di Australia ini memiliki aura menyamankan dan damai. Berada di istana
Comments
Post a Comment
Wanna lash The Bitch?