Lokalisasi Bernama KANTOR

Lucu ya, ngantor tu. Meskipun nggak resmi-resmi banget, tetep aja banyak politik, banyak dos and don'ts. Seperti negara kecil, dimana ada penguasa (penindas) dan rakyat (tertindas).

Sama seperti kantor-kantoran gwa beberapa bulan lalu. Lo nggak mungkin bertahan hanya dengan tugas yang terlaksana dengan baik, serapih dan secepat apapun itu. Meski disini gwa berkutat dengan orang-orang media yang dianggap paling nyantai dan asik, tetep aja mereka masih mengharap kepala kita tertunduk-tunduk dan wajah sumringah dengan senyum penjilat, meski kamu sedang lelah setengah mampus. Meski lelah yang kamu tanggung nggak sebanding dengan bayaran yang didapat, sementara celah demi tambahan pemasukan yang kamu upayakan membuat posisimu berada di ujung tanduk. Damn!

... and here I am. Melakukan sesuatu yang saya suka dan berbaur dengan orang-orang yang saya nggak suka. Melacur sebulan, sampai entah kapan...


Office sux!


[Hey! Saya marah, bukan mengeluh!!!]

Comments

  1. Anonymous3:16 PM

    mangkanja djadilah pengoesaha, djangan maoe disoeroeh-soeroeh djadi boeroeh biarpoen koweorang itoe make itoe kain iang koweorang djerat di itoe leher poen :-) mistih itoe djaoeh lebih bagoes boeka oesaha sendiri daripada djadi boeroeh poen. hehe.. salam kenal.

    ReplyDelete
  2. Anonymous11:52 AM

    enak buruh warnet yoo ... :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Wanna lash The Bitch?

Popular posts from this blog

Another Fake Orgasm

Tentang "Dikocok-kocok" dan "Keluar di Dalem"

Story of Women