Unseen Yet Believed

All things are matters. But nothing's matter to believe the unseen. It's just the frame of thought that needs to reconstruct.

Dan gwa belajar ngerti all visible and invisible matters from The Yogi. It takes almost 3 years to find out what the matter is. And too much 'matter' will kill you for sure. Haha!

Setelah introduction yang dulu itu, baru sekarang gwa bisa mengutilisasi penuh keberadaan gwa di muka bumi untuk orang lain. Itupun karena 'tiket masuk'nya amat sangat terjangkaunya buat gwa. Yang biasanya 350 ribu, sekarang cuma 25,000. Itupun udah dengan bergelas-gelas air mineral dan paket Hoka-hoka Bento.

(Apaan sih?!)

Well, I'm talkin' about unlimitedly great healing energy that nature provides for all creatures, called Reiki. Akibat sering ngerepotin minta di-Reiki sama The Yogi dan Phoenix Brother No. 2 (yang-namanya-tidak-boleh-disebut), gwa tertarik ikut juga demi kultivasi diri dan jiwa ke arah yang lebih baik *insert 'Bangun Pemuda-Pemudi' here*. Lagipula, nge-tune nya gampang banget. Gwa dan orang-orang seruangan cuma disuruh merem dan senyum sambil menghayal. Abis itu self-healing dengan 'tempel-tempel' telapak tangan yang sedang mengalirkan Reiki ke bagian-bagian tubuh tertentu.

Ini sungguh cara pengobatan termurah, tergampang, ter-environmental friendly (karena tidak ada sampah buangan), terindah dan termulia yang pernah gwa kenal. Yang diperlukan cuma waktu dan ketelatenan. Yang ngobatin juga diri sendiri. Jadi, mau sembuh apa nggak, tergantung seberapa telaten lo self-healing dan menyalurkan Reiki ke dalam badan lo--melalui sarana dan prasarana yang diberi Gusti Penguasa Alam Raya, tentunya. Kenapa indah dan mulia? Karena setelah kita 'diberi' cara untuk menyembuhkan itu maka kita harus berbagi dengan orang yang juga ingin sembuh. Apalagi pembukaan cakra pusat penyalur Reiki ada di mahkota dan sama sekali nggak bisa digunakan untuk keperluan lain selain penyembuhan. So, berbahagialah mereka yang disantet Reiki. Haha!

Kalo mo nyalurin Reiki ke orang juga gampang. Tinggal niat nyalurin dan ngebayangin yang mo disalurin. Dimanapun orang itu berada, bisa nyampe. The magic of will. Keren bet dah ah! Ada yang mau jadi pasien gwa? (=

Btw, gwa berasa jadi bandar nih, SECARA gwa dah jadi penyalur gituloh!

Comments

  1. Anonymous11:49 PM

    serius kamu pit? belajar reiki?!?

    *ngebayangin pito yang lagi pasang tampang serius takzim, konsentrasi penuh dengan telapak tangan steady yang menyalurkan energi goib...*

    HUAHUAHUHAUHAUHUAHUHUAHUHUAHU
    *asli ngakak dah*

    btw, mantan boss gua dolo juga hobi banget sama reiki, terang-terangan sering jadi bahan tertawaan gua tuh. :P

    ReplyDelete
  2. Anonymous12:05 AM

    boleh juga tuh, mumpung lagi flu nih... apalagi besok mau temu ama ibu guru fisika yang beberapa waktu lalu kubikin berdarah-darah... butuh bantuan energi healing fisik dan mental nih... hehehe

    ReplyDelete

Post a Comment

Wanna lash The Bitch?

Popular posts from this blog

Another Fake Orgasm

Tentang "Dikocok-kocok" dan "Keluar di Dalem"

Story of Women