Semacam Sajak Rindu


: Untuk Ata dan Anyu

Sayang, tidakkah kalian tahu?

Ayah-ayah kalian adalah orang-orang yang setia pada suluk
Menapak dengan kepala tunduk
Tergilas kompromi namun tak sekali pun takluk
Dan masih punya mimpi terkutuk.

Mereka sempat meninju udara di atas kepala
Dengan tekad, dengan nilai, dengan segenap jiwa
Api pada mata yang kini redup menyala
Tak pernah padam paripurna.

Sayang, tidakkah kalian lihat?

Ibu-ibu kalian adalah perempuan hebat
Piawai membuka keran otak mampat
Tegak saat lelaki mereka terhujat
Dan lembut mengantar kalian ke buaian, tanpa penat.

Jangan merasa asing, Sayang

Pada dongeng Disney dan Barney
Karena ayah-ayah masih menembang Ranggawarsita
Berlatar Teknoshit melantangkan "Darah Juang" dan berkisah tentang Rahwana durjana.

Jika kalian besar nanti, Sayang

Jangan ragu mengepak sayap lebar-lebar
Lalu terbang ke langit maha jembar
Seperti Gatotkaca, bukan Icarus
Sekukuh Merapi yang tak pernah ingkar janji, bukan Olympus

Tak perlu takut mewarnai dunia yang putih-hitam
Karena merah orangtua kalian juga berontak untuk tenggelam
Tak perlu sungkan menangis, tapi lebih baik sendiri
Karena kalian tak lahir untuk menangguk simpati dari televisi

Namun sementara itu, Sayang

Bermainlah!
Tertawakan apapun sepuasnya, jelajahi halaman
Hingga lubang tikus terjauh, terdalam
Hirup udara pagi
Rasakan dingin embun di bawah kaki.

Karena pada riang gelak kalian
Kami masih percaya harapan
Pada software dan hardware dari darang-daging-tulang
Dan pada mata-mata bening kalian

: Ada

p u l a n g

Comments

Popular posts from this blog

Another Fake Orgasm

Tentang "Dikocok-kocok" dan "Keluar di Dalem"

Belahan Dada, Anyone?