Suro

Pada suatu malam orang-orang memperingati pergantian tahun pada tanah becek dan gerimis menggigilkan tulang. Mereka memantik api dengan kemenangan masa lalu dan prediksi masa depan. Nyalanya terjaga lewat pembahasan tentang tuhan, membincang leluhur, membedah fenomena alam dan kaitannya dengan benda langit, mengagungkan yang pernah dipunya lalu hilang, dan lidah api menjulang berkilat-kilat liar saat dibakar semangat akan harapan untuk kembali merebut kejayaan itu. Nanti.

Malam menghangat. Keramik di bawah pantat dan kepala di atas leher ini masih sama-sama dingin sementara alis saya tak jeda berkerut. Sebegitu banyak orang, entah kenapa saya masih merasa sendiri.


Comments

Popular posts from this blog

Another Fake Orgasm

Tentang "Dikocok-kocok" dan "Keluar di Dalem"

Belahan Dada, Anyone?