Ini cerita tentang kejadian dua hari lalu. Maaf, bukan cerita jorok seperti judulnya. Malah kebalikannya. Jadi begini… Saat itu siang gerah di pojokan Jakarta dan sayangnya saya harus keluar kamar menyelusur aspal demi menyambung napas ketemu klien--satu hal yang paling dihindari mahluk nokturnal berkaki dua seperti saya. Beberapa mbak-mbak dan siswi SMU yang semuanya berjilbab menaruh pantat di sebelah saya pada jok Metromini 72, di deretan kursi paling belakang. Mereka lumayan berisik, cicit-cuwit cekikikan nggak penting, menafikan kemacetan lengas yang meresap masuk dari celah jendela dan pintu terbuka. Lalu seorang penjual stiker melompat naik, membagikan dagangan yang dia sebut "murah meriah", yaitu dua lembar kalimah suci tentang nama dan kebesaran Tuhan. Tak lama kemudian bis terguncang-guncang memasuki mulut terminal yang aspalnya berantakan kayak muka saya. Penjual stiker yang selesai memunguti kembali dagangannya dari para penumpang berdiri di depan saya. Bib...
ayo kopdar naek sepur ....
ReplyDeletepito...!!! ga papa ya comment gw ga nyambung?
ReplyDeleteloe uda ga di jakarta lagi ya?
aku pengen begajulan ma loe!
lagi pengen stress!
pito? where are you..??
--hick--
maz bah:
ReplyDeletemoh! marakke kangen jogja. hwaaaaaaaaa!!! *gerung-gerung*
maz azil:
ah, dikaw emang OOT™!!!
nina cantik:
ekke masih di jakarta nan bastard, bu. mari kemari, sms ato telpon lah dan lepaskan stress bersama-sama! hehe...
*bastard* detected...
ReplyDelete