Nabi aja gak boleh ngiri, lho!

Seorang bocah gembala bertugas membawa ternaknya mencari makan. Saat itu musim kering, dan rumput di daerahnya sangat sulit didapat. Jadi, dia membawa hewan-hewannya berjalan jauh melewati bukit. Sesampainya di sebuah padang rumput, dia berteduh dan membirkan gembalaannya makan. Untuk melepas penat, dia menghibur diri dengan bercerita pada Tuhan seolah sedang berada disampingNya.

"Tuhan, aku ingin sekali jadi pembantuMu. Nanti kalau Kau lelah setelah bepergian, aku akan siapkan air hangat untukMu mandi. Aku seduhkan kopi untukMu. Aku juga mau memijati kakiMu kalau Kau pegal-pegal."

Musa melintas. Mendengar omongan si bocah gembala itu, dia kaget.

"Hei! Tuhan tidak perlu kopi. Dia juga tidak akan pegal-pegal!"

Jibril pun turun dan menegur Musa.

"Diamlah, Musa. Biarkan mahlukNya memohon dan bermesra. Bebaskan mereka merindu padaNya dengan bahasa mereka sendiri. Sesungguhnya Tuhan adalah kekasih siapapun tempat kau bisa bergayut manja di tangan dan kakiNya."

[Retelling from the story I heard on FeMale radio. Yang mbacain Titi Kamal, man!]

Comments

  1. ada sanad/riwayat yg shahih ttg cerita ini?? jangan terjebak dg cerita2 israiliyat (bani israil) yg membangga2kan nabi2 mereka (yg pada akhirnya mereka durhakai pula tiap perintah nabinya...)

    ReplyDelete
  2. weh, mas. Ibuku bilang, kalo ada orang ngomong gak boleh liat siapa dia tapi dengar apa katanya. kalo isinya bagus, dari perampok dan pemerkosa sekalipun, terimalah. gag bagus jangan diterima. buatku cerita itu bagus koq. gak papa ya mas ya... (=

    ReplyDelete
  3. Anonymous9:09 PM

    keren...
    m fahmi aulia... apa seeeeeeee?

    ReplyDelete

Post a Comment

Wanna lash The Bitch?

Popular posts from this blog

Another Fake Orgasm

Tentang "Dikocok-kocok" dan "Keluar di Dalem"

Story of Women