Tentang Jakarta
Kata orang desa, Jakarta itu kota harapan dan impian. Semua bisa diraih asal bisa menaklukkan Necropolis , Ibukota, dimana semua raga berkeliaran tanpa jiwa. Tidak moksa, tidak sirna. Lihat itu, bangunan serupa falus menjulang setinggi 128.7 meter, lengkap dengan skrotum penyangga di bawahnya. Perlambang kemakmuran kah seperti representasi lingga-yoni pada pura Hindu? Atau gagah-gagahan orangutan pejantan memamerkan genital demi betina terbaik dan pengakuan kelompok? Saya tidak mengerti bagaimana wilayah seluas 661 kilometer persegi mampu menampung delapan juta empat ratus sembilan puluh ribu manusia dengan jarak begitu jauh. Dalam satu kelurahan ada penduduknya yang mampu membeli lima mobil mewah dalam sehari sementara tetangganya bahkan tak punya atap, apalagi nasi. Dan bantu saya untuk memahami sepasang kakak-beradik mungil dan lusuh memanggul karung besar berisi gelas plastik bekas lepas tengah malam, menyeruak diantara kakak-kakak remaja wangi-trendi duduk-duduk menunggu datangny