Time...



Beberapa hari ini rasanya waktu 24 jam gak cukup. Padahal cuma harus kelarin kerja bakti yang gak komersil sama sekali tapi penting untuk relationship maintenance. Penyebabnya mungkin karena terlalu lama punya kebiasaan nyantai, nonton tipi berisi acara gosip terkutuk tentang artis-artis (yang gwa pelototin dengan pasrah karena kuorum lebih memilih itu daripada kartun lucu dan garing), dan baca novel thriller yang gak selesai-selesai. Ada keharusan untuk balik, nengok sarang hangat-nyaman-bersahaja berisi keluarga, tapi selalu ada aja sandungannya. Menurut Mas Sigit bernama 'tuntutan'.

Dulu pernah ada yg ngirim imel tentang arti waktu pakek analogi ember, batu besar, kerikil dan pasir. Untuk mengisinya penuh, pertama ember (waktu) diisi dengan batu besar (tujuan hidup, rencana, harapan, keluarga), lalu kerikil (pekerjaan, sosialisasi), dan terakhir pasir (hobby). Dengan begitu setiap celah waktu bakal terisi penuh dan gak tersia-sia karena semua sesuai dengan porsinya.

Celakanya, entah karena batunya lapuk atau saling desak dan hancur, ember gwa kebanyakan pasir nih!

Comments

  1. Anonymous7:29 AM

    atau mungkin salah masukin batu.
    bayangin, udah besar, salah pulak :)

    (dan serius, saya pernah ngisi ember saya dengan sampah-sampah besar)

    ReplyDelete

Post a Comment

Wanna lash The Bitch?

Popular posts from this blog

Another Fake Orgasm

Tentang "Dikocok-kocok" dan "Keluar di Dalem"

Belahan Dada, Anyone?