Mbak Yani
Mbak-mbak cantik depan kamar saya yang suka sekali gonta-ganti pacar akhirnya pindah karena "lakinya" yang sekarang nggak sreg dengan kamar 3x3 tanpa AC-nya itu. Saya melihat dia melintas dari warung tempat saya makan malam, menggeret koper pink sebesar lemari ke sebelah gang tak jauh dari kost saya. Akhirnya! Malam-malam saya terbebas dari looping lagu rohani-yang saya curiga sebagai alat pelet mendapatkan pacar baru-yang biasa dia setel dari malam hingga pagi! Haleluya! Beberapa hari kemudian kamar itu kembali terisi. Bukan oleh anak kost baru melainkan oleh seorang perempuan muda bersahaja usia dua-dua. Mbak Yani, begitu kami memanggilnya. Dia asli Pemalang, kerabat penjaga warteg sebelah. Tante Krista dan Om Jon, pasangan sepuh tanpa anak yang juga induk semang saya, akhirnya memutuskan untuk menggaji asisten rumah tangga karena kebun dan rumahnya yang luas sudah tak mampu mereka tangani hanya berdua. Tante harus menyerah pada sakit yang mengharuskan beliau rajin check