Menstruation, Anyone?
WARNING: Tau menstruasi? Saya bakal ngomongin itu dengan bahasa sejorok-joroknya. Not for the weak. Serius! Sebagai perempuan, saya mengalami menstruasi sejak usia lima belas. Sorenya, Ibu bikin bancakan urap dan dibagikan ke tiap rumah radius satu RT. Begitu juga dengan adik saya ketika ia haid pertama kali. Saya ingat wajah Ibu sumringah. Setelah mengecup kening kemudian mengelus kepala saya, Ibu berkata sambil tersenyum, "Anak Ibu udah gede..." Ibu seperti tidak peduli dengan gerutuan saya yang merasa bodoh dan malu karena harus mengantarkan bancakan dan menjawab pertanyaan para tetangga dengan pura-pura senang: "Iya, ini selametan aku haid pertama." Saya tidak bisa bohong. Ulang tahun saya Desember dan beberapa kali Ibu memang mbancaki, sementara waktu itu masih November. Tapi dari Ibu juga saya dapat pelajaran bahwa darah haid bukan sesuatu yang nista dan harus dihindari. Mungkin karena ada tiga perempuan-saya, adik dan Ibu-dengan satu lelaki, Babab, makanya ha...