In The End, Everybody Dies
TRIGGER WARNING! Dark. So dark even by my own standard. Sudah hampir setahun ini saya berpikir keras--sesuatu yang sangat jarang sekali saya lakukan. Lumayan juga ini pageblug. Otak saya batal atropi. Yang jadi keresahan saya paling utama adalah betapa pemerintah nggak ada serius-seriusnya menangani musuh renik tak kasat mata namun sangat mematikan ini. Betapa bercandanya statement yang dilontarkan di publik oleh para pengambil keputusan yang di tangan mereka hajat hidup dan nyawa orang banyak terletak. Isuk dele, sore tempe. Mencla-mencle, undlap-undlup koyok peli ( melambaikan tangan pada Bapak Terawan yang saya ingin sekali dia dibuat mendadak gagu) . Saat tulisan ini dibuat, sudah ada 196.989 kasus tercatat dengan 8.130 kematian, termasuk 105 dokter (yang sekolahnya susah dan lama, duitnya kudu buwanyak, dan kalau ambil spesialisasi udah perpaduan antara budak Afrika jaman kolonialisasi Amerika dan gencet-gencetan ala ciwi-ciwi populer jaman SMU), belum lagi kru nakes dan para peke...