A Slight of Gratitude

Terima kasih telah mengingatkan saya untuk menengok kembali beberapa perihal yang terlupa. Meskipun setelah itu rasanya seperti abis digebugin preman se-Endonesah, saya merasa tenang. Entah karena mantra suci yang terkandung di dalamnya atau memang murni kebetulan, saya mendapatkan kembali beberapa serpihan jiwa yang terserak lumayan jauh.

Dan saya akan melampauinya dengan hebat: memutus siklus untuk dapat naik level. Mungkin sekarang saatnya kesombongan saya tiarap rela, bukan dengan paksa seperti biasa. Dan kutukan karena menjadi tau wajib ditertibkan sementara. Bantuin ya, Dhe. Kamu kan Pamei, as usual. Eh, tapi kamu bisa makan pake sumpit nggak to?

Comments

Popular posts from this blog

Another Fake Orgasm

Tentang "Dikocok-kocok" dan "Keluar di Dalem"

Belahan Dada, Anyone?