Posts

Showing posts from September, 2007

Damn! I Knew It!

What mental disorder do you have? Your Result: Manic Depressive You have extreme cycles of highs and lows. Sometimes you feel like you don't know who you are. One week you could be very hyper and happy and the next week you are slow and depressed. ADD (Attention Deficit Disorder) GAD (Generalized Anxiety Disorder) Paranoia OCD (Obsessive Compulsive Disorder) What mental disorder do you have? Telek. Isuk uthuk-uthuk teko warnet ngenteni dibukakno lawang ambek ibu kos malah nyasar neng site nggatheli. Aku yo wes kroso nek awakku gak pati waras. TAPI KENAPA MANIC DEPRESSIVE ?! Argh!

Jumat Sempurna

Mau weekend, nggak ada kerjaan, boss nggak masuk, udah gajian, barusan dapet THR, internet kenceng, download enak, dan matahari bersinar cerah di luar sana. Isn't that perfect! Apa salah sekali-kali memanjakan diri setelah 11 hari dalam sebulan saya harus kerja dari pagi sampai pagi lagi? Apa nggak boleh leha-leha setelah kejar-kejaran dengan jarum jam sehari tiga kali macem minum obat? Apa dosa jika sedikit bersyukur pada rezeki bulan ini dimana keluarga saya berkesempatan merayakan lebaran secara sederhana mengingat bapak saya yang cuma tukang foto kawinan, ibu saya yang berusaha menjaga makanan selalu tersaji di meja, dan adik saya yang SPG? Jadi... Kenapa saya harus mendengar keluh-kesah kalian tentang tumpukan pekerjaan padahal kalian tetap bisa pulang pukul empat sore? Kenapa saya harus mentraktir kalian jika keluarga saya lebih berhak atas hasil keringat dan usaha saya selama ini karena mereka selalu ada di saat kalian semua berpaling? Urusan apa saya dengan tambahan tugas k

RED Badge of Courage

Image
Beberapa orang percaya bahwa kemerdekaan adalah hal terpenting dan hak tiap manusia. Beberapa orang yakin bahwa pemerintahan dibawah kekuasaan militer tidak akan bisa berdamai dengan rakyat. Beberapa orang paham betul bahwa 'there is no easy way' dalam merebut apa yang menjadi hak mereka. ... dan banyak yang mati karenanya. Adilkah jika tentara berperang melawan rakyat yang sama sekali tidak bersenjata? Adilkah ketika suara terbungkam paksa demi mendapatkan hak yang melulu tertindas? Mendukung aksi damai 100,000 biksu dan penduduk yang menolak junta militer di Yangon, Myanmar... USE SOMETHING RED TOMORROW (Friday, September 28)! (dipanjangin dari seruan via YM tadi siang berbunyi "In support of our incredibly brave friend in Burma: May all people around the world wear a RED shirt on Friday, September 28. Please forward!) Note: Gambar dipindai sekenanya dari KOMPAS Rabu, 27 September 2007).

Dialog Geblek

A: Jadi... kamu serius mau berdoa? B: Iya. Kenapa emang? A: Nggak papa. Errr... aku cuma bingung. Emang kamu bisa bahasa Arab? B: Nggak. Kenapa emang dengan bahasa Arab? A: Tuhanmu kan tuhannya orang Arab. B: Ya bukan la. Tuhan tu satu, itu-itu doang. The Great Supreme Power. Namanya aja beda-beda, dan kebeneran aja nabinya orang Arab. Lagian, emang orang Arab itu siapa, munyain Tuhan?! Biarin aja mereka berdoa ke Tuhan pake bahasanya sendiri. Aku juga berdoa pake bahasaku. A: Nanti Tuhannya nggak ngerti kamu ngomong apa dalam doa. B: Ya percuma jadi Tuhan kalo Dia nggak ngerti. Tuhan kan Maha. A: Lha, kamu kalo solat koq pake bahasa Arab? Kenapa nggak pake bahasamu aja? B: Karena dari kecil diajarinnya solat pake bahasa Arab. Pengennya juga sih pake bahasa Indonesia. Tapi malah repot ngapalinnya lagi. Lagian kan solat isinya cuplikan dari surat-surat di Qur'an dan Qur'an ditulisnya pake bahasa Arab. A: Lha terus, kalo kamu nggak ngerti bahasa Arab dan solat pake doa-doa berba

When the Erasee Won't Be Erased

How happy is the blameless vestal's lot! The world forgetting, by the world forgot Eternal sunshine of the spotless mind ! Each pray'r accepted, and each wish resign'd. - Alexander Pope, English poet, 21 May 1688 – 30 May 1744 Rasa kehilangan mendalam mengendapkan sakit tak tertahan hingga dada sesak dan berat, dan itu dirasakan Joel ketika Clementine WO dari apartemennya, mabuk dan marah. One thing leads to another hingga Joel melenyapkan ingatan akan Clementine dari otaknya ke sebuah institusi 'penghapus' bernama Lacuna. Berhasilkah? Ya nggak lah! Film 'susah' garapan Spielberg ini nggak sengaja gwa tonton dinihari (jam orang sibuk bikin makanan saur) waktu gwa pengen mutilasi ingatan menyangkut seseorang. Geblek juga. Bisa-bisanya setema. Argh! Big question: Emang bisa ngapus memori orang seenaknya? Gwa selalu percaya 'teori besar' bahwa alam semesta dan isinya menyediakan hal-hal yang kita perlu, bukan yang kita ingin. Termasuk orang-orang ber

A Leftist? Left-Winger? South-Paw? Kanan-Kiri Oke, Plis...

Image
Gambar sebelah kiri itu kandang bermain saya setiap hari mburuh di parik topeng. Liat gambar tetikus yang tak kotakin warna merah? Liat printer jadul dan posisi kibotnya? Yup. Sebelah kiri. Asik juga sih jadi yang aneh dalam kumpulan. Alat bantu mburuh saya nggak bakal diutak-atik soalnya tak kunci jadi secondary tetikusnya (dan nggak banyak orang disini yang tau gimana utak-atik tetikus. Xixixi). Kalo orang makan pake tangan kanan, saya suka reflek pegang sendok di kiri. Ngetik SMS pake tangan kiri. Pegang rokok ya di tangan kiri. Cuma nulis dan makan pakek sumpit aja yang selalu pake kanan. Saya pikir saya kidal nanggung nggak jelas. Tapi disitu dijelasin kalo orang-orang seperti saya ini ada istilahnya sendiri: ambidextrous; dengan kata lain ya... kanan-kiri oke gitu deh. Tapi ambidextrous ini 'extremely rare'. Saya emang nggak sekeren itu sih, untuk jadi kidal sejati. Mungkin bentuk jari saya yang nggak jelas jumlahnya yang maksa saya jadi rada ngidal. Untungnya ibu saya

The Bitch Gives In

Han, Malem ini aku nggak mau jadi a self-centered, nagging bitch dengan selalu sambat, marah-marah dan wadul ke Kamu. Aku mau matur... Seorang soulmate di belahan dunia situ sedang resah. Apa yang telah dia usahakan hingga titik darah penghabisan mungkin bakal tercerabut besok. Dia lelah, Han. Meskipun dia nggak bilang. Apa yang dia hadapi sudah terlalu banyak dan berat untuk jadi beban sepasang bahu yang nggak terlalu lebar itu. Dia, yang hampir nggak pernah mengeluh capek dan seperti punya 30 jam sehari, selalu bergerak, terus berpikir, nggak pernah mau kalah dengan keadaan, demi 'menjadi'... Namun dia tau kuasaMu bicara di akhir. Dia gamang. Dia minta aku berdoa, memohon agar aku meminta padaMu agar dia diberi kekuatan. Untuk kalah atau maju. Kami juga tau bahwa Kau jadikan indah semua pada waktunya. Jika menurutMu bukan sekarang saatnya, tolong beri dia 'sesuatu' agar tidak terlalu jatuh jika hasil di ujung tidak sesuai dengan harapan. Kalau memang dia berhak menuai

A One-Man Show

Sumpah! Keren! Apalagi bapak ini gendut, botak, dan punya jari gemuk-gemuk seperti sosis... *terpana...*

Weekend Jahanam

Mandor di pabrik topeng tempat saya melacur pernah bilang gini: "Emang siapa gwa sampe semua orang harus suka ama gwa? Siapa gwa ampe orang nggak boleh kesel sama gwa?" Padahal beliau cantik, baik, pintar, dan menyenangkan. Sementara saya semua kebalikannya. Well, saya juga nggak bela diri kalo ternyata banyak orang nggak suka sama saya. Tapi kalo orang (yang saya rasa) paling dekat lalu bisa-bisanya berhianat... yah, mungkin bukan salah dia juga untuk melakukan itu. Dia punya alasan sendiri. Saya sebenernya ya menghormati sih, apapun yang dia pengenin sama hidupnya. Tapi saya penasaran. Dimana letak salah saya jika saya cuma ingin memastikan omongannya sesuai nggak dengan tindakannya. Kalo kata mas-mas baik yang langsung saya telepon begitu telepon yang satunya selesai, jika semua orang di dunia berbuat seperti yang dikatakannya, maka penjara bakal penuh. Karena semua pencuri ngaku, semua pembunuh ngaku. Apalagi koruptor. Kesimpulannya: jujur itu nggak gampang. Jadi... Apa d

Hahahahaha *POP!*

So... that's it? That was all you can do? When you can't even beat me up, you attacked me physically? Ah, correction. You attacked MY physical appearance because that's the least you can do, right? You wanna be cool like me, smart like me, but you can't do anything to enhance that small brain of yours, can you? Face it, lamer. You can't get all what you want in one package. That's the only fairness in this world of you and I, the one we live in. I can stand a brainless twat like you. Yet, if this is too much, you could go anywhere but earth, please. No offense. But I think you need another lesson in manner, girlfriend. Wait. My mistake in labeling your forehead. As far as I'm concern, a friend doesn't aggressively and shamelessly open any opportunity that could cause stupid catfight amongst women. Luckily, I still have some kind of self dignity and keep my mouth shut. So... what should I call you, then? Not bitch. That name exclusively belongs to me, the

Marhaban ya Ramadhan (?)

Han, Aku minta maaf karena udah cuekin Kamu selama ini. Aku terlalu sibuk sama urusan dan tetek-bengekku sendiri sampe Kamu harus ada di urutan terbawah dari semua hal yang lebih aku pentingkan ketimbang Kamu. Aku tau, kamu fine-fine aja mau aku kayak gimana pun. SayangMu masih tetep sama. PerhatianMu nggak lepas-lepas. Tapi entah kenapa aku merasa nggak adil ke Kamu karena menyia-nyiakan semua yang udah Kamu kasih. Padahal aku benci sesuatu yang terbuang sia-sia. Aku emang bukan pacar wannabe yang ajeg . Han, Pacarku tersayang... Denger-denger besok udah puasa. Ramadhan. Bulan dimana kasihMu bertebaran sepanjang nanodetik selama sebulan penuh sebagai ajang penebusan diri, meski kesalahan dan dosa tertuai seumur hidup. Ini gila! Sebejat apapun saya, dia, mereka, kami, tapi Kamu tetep kasih kesempatan untuk mengaku salah dan menunjukkan penyesalan--serta masih diganjar reward di akhirat nanti. Kamu sungguh terlalu baik. Amat sangat baik. Damn, Han! Kamu pasti tau kalo disini namaMu di

In Memoriam: Bebek a k a Susiawan Widjaja

Image
Kenal cowok sok cool dan sok cakep di sebelah? Bukan, dia bukan pacar saya meskipun kriterianya sesuai dengan type saya. Pertama kali ketemu kita langsung tidur sekamar bareng--dengan empat orang lainnya--setelah melalui trayek Bunderan HI-Kebon Kacang. Malam itu juga kali pertama saya memulai ritual nongkrong mingguan di pinggir kolam Plaza Indonesia tiap jumat malam. Paginya, dengan mata berat karena lelah dan tertidur selepas adzan Subuh, saya dengar suara lelaki berbisik lembut meyakinkan--pastinya pada seorang perempuan--lewat ponsel bahwa semua akan baik-baik saja walau nanti dia jauh. Meski dengan pelupuk mata masih berat, telinga saya yang terbiasa waspada lebih dulu begitu otak terjaga tetap dapat menangkap keteguhan niatnya mencari penghidupan di pulau lain: Aceh. Malam sebelum tidur, kita (saya, pemilik kamar dan dia) bicara sambil tangannya lincah meg-edit gambar. "Asik ya, Mas, bisa jalan-jalan ke Aceh. Kerja buat LSM PBB gitu bayarannya gede kan?" tanya saya wa

I Need To See Some Blood Shed Before My Very Eyes...

Grmbl grmbl... )@#()*#&$@*(()()$*Q@&$&^%!%#^$) [pagi hari ini rasanya benak bercampur-baur setelah nerima ucapan terimakasih lewat imel dari dia, manusia yang dulu nempatin tiap sudut ruang hati dan kepala saya, 24/7, 365 hari, tiap nanosecond. bukan, ini bukan CLBK-Cinta Lama Bersemi Kembali-yang saya rasa. melainkan perpaduan antara dendam, amarah, sayang, penasaran, dan entah apa lagi, hanya Sang Pacar yang tau. it is true, who hurt you the most is the one who dearest to your heart. saya nggak ragu tentang itu. tapi.. duh Gusti. kenapa kepala ini rasanya tetep ingin meledak dengan kemurkaan tiada terkira? kenapa saya bisa sebegini pemarah? rasanya sekarang juga saya ingin cincang badannya dan kemudian serpihannya saya sebar ke empat penjuru angin sementara sisanya saya kasihkan ke anjing-anjing geladak biar nantinya terbuang bersama tahi mereka dan (mudah-mudahan) lumayan berguna jadi pupuk. saya ingin lihat darahnya mengalir ke sela jemari saya dari pisau yang saya hunj

............. (lagi)

Apa yang akan kamu katakan ketika lidah (di)kelu(kan) dan otak (di)buntu(kan)? Sementara di ujung sana sebongkah jiwa tanpa rasa dan akal mengaku manusia namun tanpa kemanusiaan Bagaimana kamu mengguncang yang tak tergoyahkan saat kakimu terinjak dan sakitnya menjalar hingga ke ujung rambut? Mungkin perlu teriak lantang atau menghantam lutut ke skortum biar sakit sama rasa Ah, sudahlah. Lagi-lagi saya cuma lelah. [mengenang perjalanan macet Kopaja 19 dengan suara sirine mobil polisi sesayup sampai dan mengejewantah jadi raungan sangar yang mengawal tiga mobil Ferrari beserta Tommy Soeharto di dalamnya]