Yang Saya Minta Cuma Itu

Sebut saya dalam setiap doa dan harapan, pada semua Tuhan semua agama yang dipercaya maupun tidak.
Pikirkan saya dalam setiap hal positif yang akan dipersatukan semesta dan sepersekian nano-nya bakal tersalur ke saya.
Ingat saya dalam sebuah mimpi indah dimana semua mahluk bisa bebas mengakses informasi dan berkuasa penuh atas kehendaknya tanpa mencederai hak orang lain (dan tidak ada sinetron, tentunya).
Kenang saya dalam senyum dan mari kita mentertawakan kebodohan, kesalahan, kekecewaan dan sakit yang pernah saya lakukan dan alami.
Masukkan saya dalam relung hati terdalam, hampir terlupakan, tapi akan (berusaha) selalu ada jika diperlukan.
Hidupkan saya dengan cerita indah dan pedih.
Bahagiakan saya dalam setiap proses.
Jernihkan saya yang buram.
Kaburkan saya yang muram.

Karena apa yang akan saya lakukan adalah bukan untuk saya.

[So help me God]


Ini sungguh jurnal dan refleksi harian untuk apa yang akan saya kerjakan di bulan-bulan mendatang.

ps: To Mamih My Germo, gwa tau, ada satu bagian yang paling lo suka! Haha! Betewe, hasil gwa jualan udah bisa kebeli mekbuk blun?

Comments

  1. Anonymous9:56 AM

    Ya saya?

    ReplyDelete
  2. Ada satu kalimat Paulo Coelho yang selalu saya suka. Katanya: "Jika kamu beriniat menyempurnakan takdirmu, alam semesta pasti akan mendungmu."

    Sebagian orang percaya dengan itu. Alam semesta dengan semua kekuatan dan energinya akan mendukung siapa pun yang bersikeras menymepurnakan takdir yang diyakininya.

    Orang-orang menyebutnya "Mestakung": semesta mendukung.

    Saya ingat lagi kutipan Coelho itu setelah membaca postinganmu ini.

    Salam kenal, dan semoga terus tumbuh dan menjadi. to be.

    pejalanjauh.blogspot.com

    ReplyDelete
  3. mami:
    mwah!

    pakdhe zen:
    weh... posting ini juga based on kutipan itu koq. jadi nyambung. hehe.

    ReplyDelete

Post a Comment

Wanna lash The Bitch?

Popular posts from this blog

Another Fake Orgasm

Tentang "Dikocok-kocok" dan "Keluar di Dalem"

Belahan Dada, Anyone?