Posts

Showing posts from October, 2005

Jika kamu bisa bahasa Tuhan, tolong tanyakan apa maksudNya

Puasa yang tinggal beberapa hari ini (lagi-lagi) gwa gak maksimalkan. Nyesel. Target gwa mentah semua. Gila yah, usaha untuk tetap berada di 'jalur' tu. Bullshit banget kalo ada berandalan disuruh kembali ke jalan yang lurus. Buat gwa, analogi 'menjadi baik' adalah berjalan di jalan setapak rusak yang banyak belokan dan kerikil tajamnya, belom lagi pecahan beling atau paku berkarat, sementara untuk melewatinya gwa hanya beralaskan kulit kaki. Coba, pengen traweh aja pasti selalu ada godaan. Mulai dari ajakan teman lama untuk nongkrong bareng, keasyikan cerita setelah buka, males, ujan, wah! Padahal jarak kos ke mesjid cuma beda satu gang. Solat yang gak sampe sepuluh menit aja sering gwa tinggalin, padahal kalo udah nge-game dan ngenet gwa kuat semaleman. It's totally an ultrasonic ride with a supersophisticated vehicle on a wide, smooth parkway that will lead you straight to hell. Duh, Ramadhan. Bulannya orang yang tidak beruntung, dimana mereka dimanjakan dengan p

Hey You, Mr. Someone!

You are Everything To Somebody Right now at this very minute----------- someone is very proud of you. someone is thinking of you. someone cares about you. someone misses you. someone wants to talk to you. someone wants to be with you. someone hopes you aren't in trouble. someone is thankful for the support you have provided. someone wants to hold your hand. someone hopes everything turns out all right. someone wants you to be happy. someone wants you to find them. someone is celebrating your successes. someone wants to give you a gift. someone think you ARE a gift. someone hopes you are not too cold, or too hot. someone wants to hug you. someone loves you. someone wants to lavish you with small gifts. someone admires your strength. someone is thinking of you and smiling. someone wants to be your shoulder to cry on. someone wants to go out with you and have a lot of fun. someone thinks the world of you. someone wants to protect you. someone would do anything for you. someone wants t

Me and My Luv

"Hey, Han! Apa kabar?" "Ah, kamu ini. Setiap ada sesuatu selalu sok manis gitu ngomongnya. Bilang aja, ada apa hari ini?" "Ih, tau aja sih, Han?! Ummm... gini. Gara-gara kamu--secara gak langsung--aku tarik urat dengan teman yang baru kukenal beberapa minggu ini. Sebel." "Lha? Kamu pasti bela Aku ya?" "Iya. Hanya karena dia bilang kalo mesjid itu tempat dia 'berbuat bodoh di dalamnya' dulu: shalat. Aku muntap karena persepsi yang (mungkin) salah atas perkataannya itu. Aku punya Kamu dan amat sangat susah untuk menempatkan se-uprit Kamu disini ini *tunjuk-tunjuk dada* . Pencarianku belum selesai atas Kamu, meski kadang ibadahku bolong-bolong dan aku sudah merasa cukup dengan apa yang Kamu beri dan kudapat." "Hey... kamu gak perlu bela Aku sedemikian heboh, Nduk. Santai saja." "Dan one thing leads to another. Harusnya aku gak mempertanyakan kepercayaan dan ketidakpercayaan orang, katanya. Aku memang merespon agak ke

I Celebrate The Life That Subtly Cursed Upon Me

Hey there! Do you know what lost is? It goes like; I know where I stand, but I don't know where to go. I know who I am, but I don't know what I'd become. I realize the surrounding, but I don't recognize the inner me. People said that maturity and wisdom grow with time. The older you are, the wiser you get. Ripe, ready to be picked. Me? Course, I am, moron! Considering... *sigh* So, here I am. With another reason and pardoning words. No, I'm not jealous with everybody, if that's the impression you get. I'm just tired with me. With you. With the world. With the big 'L': LIFE. There are times that I feel like swallowing a pot of sleeping pills or slashing my wrists and bleed. I pictured me lying and my own blood oozing from the tiny gap I made. Feeling how they trickle. Drip, by drip, by drip. Vision blurring and slowly blackening. Flashing of events like a movie on a screen before my very eyes. Pieces by pieces chronoligally telling my phases from the

Pret!

Nadjeez kale ini blog! Gag ada header, gag ada gambar, gag ada grapis, gag ada bagus-bagusnya pisan. Teuing la. Sebodo. *bengong, melongo, garuk-garuk kepala, pencetin jerawat, bakar rokok, pulang* Sahur ya? Berjuang nih. Masih tiga minggu lagi. Semangat! Cayo!

A Growing Pain

Malem Minggu ini gwa kedatengan lelaki lagi. Kali ini bukan mahluk gundul yang pernah gwa ceritain dulu, meskipun sama botaknya. Dia datang lebih awal, Sabtu pagi pukul 07.30, dengan kereta ekonomi dari Jakarta, bercelana Hawaian, sendal jepit lusuh dan jumper putih serta ransel coklat buluk dan kacamata minus (sok) keren bertengger di hidungnya: Bogie. Masih 'brondong', semester I UI fakultas Hukum. Seangkatan dengan Icha, adek gwa, meskipun lebih tua dia setahun. Dan anaknya Budhe! Kamis sore sebelumnya ada SMS masuk waktu gwa nguber Maghrib di Masjid Kampus. Dari Bogie yang pakek nomer Mamanya karena keabisan pulsa. Simpel aja isinya: ke Jokja yang murah dan nekat naik apa? Gwa kaget banget bacanya, mengingat episode minggatnya dulu. Karena marah sama Mamanya dia nekat ke rumah gwa, menempuh perjalanan hampir 3 jam ditambah 2 jam menunggu di depan pintu rumah karena hari itu orang-orang keluar semua. Makanya gwa bales dengan ancaman, "Kalo lo mau kabur jilid 2, gwa bila

Gigi Gajah!

Image
Gambar ini diambil beberapa minggu yang lalu waktu iseng nyobain ponsel berkamera milik Mas Anom yang baru datang dari Surabaya. Setelah beberapa kali menjeprat-jepret objek lain dengan pose normal, giliran objeknya diri sendiri dengan pose tidak normal. Mulai dari kantong mata sampe gigi yang segede gajah itu. Speaking about gigi... Dulu waktu pergantian gigi susu ke gigi dewasa, gigi depan sebelah kanan yang duluan goyang. Waktu itu masih takut mau bilang ke Ibu. Pasti langsung digarap: dililit benang, gesek-gesek sampe daging antara gigi dan gusi terkelupas, lalu tarik. Makjang! Baru 'otek' (bahasa gwa dulu gitu) aja sakit, apalagi diperlakukan dengan brutal begitu! Sempat merengek ke Ibu, cabut ke dokter gigi aja. Tapi menurut beliau ke dokter malah lebih ngeri. Cabutnya pakek tang. Walah! Akhirnya dengan kepasrahan luarbiasa anak usia 9 tahun, kuserahkan jiwaraga pada Bunda tersayang (bah!). Ternyata gak seheboh perkiraan gwa. Lancar-lancar aja. Sakit sedikit. Seterusnya,

Me Playing Hidir

[ If I Ever Lose My Faith In You - Sting] Marhaban ya Ramadhan. Akhirnya masih bisa ketemu puasa lagi (= Mungkin gwa orang yang gak begitu antusias kirim-kirim selamat puasa dan minta maaf lewat SMS maupun e-mail. Bukannya takabur, tapi gwa tau koq temen-temen dan sekeliling gwa adalah orang-orang baik yang gampang forgive and forget. Gwa juga udah lupa koq apapun--menurut gwa--kesalahan yang mereka perbuat lima menit setelah dilakukan. Ini bukan kapasitas berlapangdada, tapi lebih ke otak yang cuma 2 kb! Berkat seorang kakak/sahabat/musuh/Ibu/penasihat/motivator selama di Jokja sini, gwa jadi lebih lebur ketika Ramadhan datang. Dalam 2 tahun ini, dia yang ngenalin ke gwa indah dan nikmatnya berlelah-lelah jalan kaki Sagan- Masjid Kampus UGM ( kampus gwa ga ada mesjidnya, jadi numpang di kampus orang =P) hanya untuk buka puasa bareng atau tarawih. 4 kilo PP, man! Dan karena dia juga gwa belajar sikap baik ketika khatib sedang ceramah: baca Qur'an dengan suara lirih, tidur sekalia

BBM Terkutuk!

Bukan latah ikut-ikutan, tapi gara-gara demo BBM ini gwa sempet clash sama seseorang. Ceritanya begini: Jumat siang, 30 September, dan duit sama sekali gak ada. ATM udah gak bisa diharapkan lagi. Sebulan lalu diblokir gara-gara otak yang kapasitasnya cuma 2 kb ini lupa PIN. Lagian mending ga ada kartu ATM sih. Gak boros dan gak asal narik tiap kali perlu (gwa kan gak tahan godaan =P) Karena males jalan panas-panas sendirian, jadilah si teman ini gwa ajak barengan ke bank sebelah kantor pos dekat Bunderan UGM. Mendekati Bunderan udah ada rame-rame. Beberapa polisi berjaga-jaga dekat kerumunan mahasiswa yang bawa-bawa TOA dan berorasi. Si teman yang emang kritis abis itu langsung bernada tinggi ngomentarin kejadian yang ada di depan mata. Gwa sih cengar-cengir aja dan mencoba bikin dia cooling down. Males panas-panas begini buang energi, buang abab serta spanneng. Nyampe di bank kita ngadem sebentar. Menurut gwa sih ACnya lumayan bikin kepala dan hati jadi dingin. Sekeluarnya, dia ajak g