Posts

Showing posts from September, 2005

I Decide to LIVE!

Bukan salahnya. Gwa aja yang terlalu berharap banyak. Dasar! Beberapa kali trial and error (yang celakanya dapet error terus) masih aja belum bisa ‘nangkep’ maksudnya. Dan gwa lebih bodoh dari keledai: terperosok lagi—entah untuk keberapa kali—ke lubang yang sama. Meski kedalamannya beda. Yah… namanya aja wishful thinking. Harapan yang diucap berulang-ulang layaknya mantra yang kemudian jadi sugesti dan mewujud menjadi sesuatu yang amat sangat didamba. Geblek! Lalu, buku yang lagi gwa baca juga amat sangat mendukung: Veronika Memutuskan Mati bikinannya Paulo Coelho . Menarik, tentang seorang perempuan sederhana dan sempurna secara fisik. Dia memilih bunuh diri hanya karena rutinitas terkutuk yang harus dia jalani tiap hari dan kekacauan dunia yang tidak bisa dirubah. Sikap fatalisnya bikin dia nenggak empat kantung pil tidur dan semaput. Ketika sadar, dia malah ada di Vilette, insane asylum, dan bukan di ' limboland '. Di Vilette itu dia malah menemukan 'cinta' dari o

Bangun, Sayang...

Tentang harapan yang terhempas, kandas, dan masuk ke dalam lubang tanpa dasar. Tentang resolusi instan yang amat sangat didamba. Tentang seseorang yang bisa menerima diri apa adanya. Dan semua layaknya halimun pagi yang terusir malu ketika mentari datang. Pertanyaan salah-benar jadi hilang makna sekarang. Sudahlah. Lahir sendiri, mati nanti pun sendiri. Jadi, mengapa tidak berjalan saja sendiri? Dalam kerumunan orang banyak sekalipun. Bukan masalah besar. Semua orang melakukannya. Beberapa terpaksa, yang lain karena pilihan. Ini bukan kepengecutan dengan muka tunduk dan bendera putih melambai-lambai di atas kepala. Sama sekali bukan! Kutulis dengan wajah sekeras batu, sedikit gemeretuk gigi yang beradu gemas, dan semangat yang terbebat perban disana-sini karena beberapa kali patah. Tapi (kuharap) tetap mampu menahan hantaman hujan badai sekalipun, karena bekas lukanya menghasilkan baja yang menyatu dalam daging, mengalir bersama darah, menuju jantung, kemudian kembali beredar ke seluru

How Boyish or Girlish Am I?

You Are 80% Boyish and 20% Girlish You have a tough exterior - and usually a tough interior to match it. You're no nonsense, logical, and very assertive. Sometimes you can't understand women at all, even if you're a woman yourself. You see things rationally, and don't like to let your emotions get the best of you. How Boyish or Girlish Are You? Dapet dari sini nih. Ngakak aja gwa bacanya. Sialan.

Sudahlah...

Kemaren semua header dan stiker ilang. Sekarang shoutbox juga ikut ngadat. Mau mbenerin ga tau caranya, udah diutak-atik begimanapun, karena keterbatasan otak, akhirnya menyerah *keluh* . Bodo ah. Suatu saat nanti juga bener lagi. Gag tau gimana caranya. Haha... *ketawa miris*

Another Crowd, Another Fate, Same World

Image
Tiga kali gwa ngekos di tempat berbeda, dan kebanyakan temen serumah gwa adalah perempuan-perempuan yang kemana-mana pakek tutup kepala bernama jilbab . Meskipun gwa 'kalong' dan perokok, mereka gak ambil pusing. Atau gwa yang terlalu cuek? Gak tau juga ya... =P Dulu gwa pernah ngajarin Bahasa Inggris ke anak-anak SD sekitar kos di mesjid Madrasah Aliyah Negeri. Ceritanya itu adalah kegiatan remaja masjid, dan gwa bukan anggota disana. Hanya karena diajak temen se kos aja makanya gwa ikutan. Mereka juga gak peduli dengan kebiasaan gwa, asal anak-anak itu gak pada tau. Dan ternyata menyenangkan! Setelah yang diajarin bosen, gwa beralih ke bidang yang lebih komersil: jadi tentor. Disini, jujur aja, gwa melacur. Melacurkan otak, waktu, tenaga dan kebisaan yang gwa punya. Kepuasannya gak bisa disandingkan dengan ngajarin anak-anak kampung yang bapaknya cuma tukang parkir atau makan aja kadang susah. Cowok kecil berseragam putih-biru anak pejabat DPRD Jokja yang gwa bimbing itu puny

'Blue Saturday Night' Syndrome

Malem Minggu kemaren seorang teman datang ke kos membawa martabak terang bulan dan pukis. Entah karena dia bete dengan generalisasi 'malem minggu = love is in the air' atau apa, dia mengeluh tentang beberapa teman perempuannya yang terlanjur ge er ketika dia bertandang ke kos mereka yang jomblo di waktu apel nasional itu. Lalu dia mengenang tentang kepernahannya jatuh cinta. "Cinta itu bikin bego dan goblok serta konyol. Kalo kamu tau hal yang kamu lakukan pada seseorang yang kamu sayang adalah tolol, itu namanya cinta." Hah?! Mungkin gwa yang menyebut diri sebagai 'homo rasionalis' dan selalu (berusaha) berpikir dengan otak dan bukan dengan hati nganggap hal itu gak masuk akal. Atau gwa belum pernah tertimpa nasib buruk bernama falling in love. But to act stupid when I crush on someone is very unreasonable. Buat gwa cinta adalah ketika lo nyaman bersama dengan seseorang dan menikmati hal itu bersama-sama tanpa harus jaim dan over acting. Udah lah. Biarin si m

Karena Kita Hanya Punya Satu Bumi

Image
Dari dulu gwa paling benci sampah, dimanapun itu. Di lingkungan temen yang sama-sama perokok, gwa malah dijuluki aneh karena sering bawa asbak portable atau mengosongkan asbak lain yang kadang belum terisi seperempatnya. Ketika gwa beli Lotek (semacem gado-gado) sambil bawa food container dan plastik kresek sendiri, yang jual malah bengong. Lha, gwa kan antisipasi biar tempat sampah gak dipenuhi kertas minyak pembungkus. Lagian, untung di dia kan, ga ada biaya wrapping! Gwa gak tau sejak kapan jadi orang yang (sok) sadar lingkungan. Kasian aja liat tukang sampah, Gaji gak seberapa tapi kerjaannya dekil banget. Saking dekilnya, tanya aja anak kecil. Kalo ditanya kalo udah gede mau jadi apa, mana mau mereka jadi tukang sampah, coba? Waktu gwa baru mudik dan tau kalo di lingkungan Perumnas III Bekasi ada radio komunitas di kantor RW, gwa coba siaran bareng temen untuk 'ketok-tular' kebiasaan minimalisasi sampah di sekitar. Tau sendiri lah, Bekasi. Jakarta coret. Daerah gersang-ker

Recycle, Reborn, Relive

Image
[U2 - Please] I'm a phoenix. I'm going to get older, weaker, uglier, then got an internal combustion that burnt down all over my body till I become what I am before the creation: ashes. I will reborn and rebuild from such ashes. It gives me all the nourishment I need in the process. Like an embryo drinks fetal membrane in a safe and warm womb. In the end... voila! Meet the new me! The cycle never stops. Until my time comes. And I'm proud of being phoenix. Instead of burning, I sorrow. I ache, wounded, pulled up to the sky then fall flat on the face. I've got scars, bruises, even stitches and some broken ribs. But that's allright. I will survive, no matter what. Because i've lived and will continue living. I've fooled, learned, laughed, loved, amazed and petrified by the beauty of the world. Such a waste to give it up while I can be in it one more time. That's why I decide to go on. To hold on another day. I've met another phoenix and fascinated by th

A Warm Place

Image
Malam ini seseorang di milis kasih ini . Jadi inget lagi sama salah satu tempat nongkrong ternyaman di Jokja. Kongkow tanpa liquor . Gwa emang bukan salah satu pengunjung setia dan gak banyak yang gwa kenal. Wong kesana pun gak akan stay lama kalo gak dibayarin ato janjian. Yang ngajak gwa itu yang banyak kenalannya. Dan... you know, lah. Temen ngenalin ke temennya kan jadi temen juga. Penghambat nongkrongnya masalah klasik bin lawas: duit. Dan atmosfer itu mahal. Gak cuma yang ngambang di awang-awang tapi juga di sekeliling. Gak heran untuk ngopi secangkir disini aja orang harus ngerogoh kocek dalem banget hanya untuk dapet suasana cozy dan asik (dan dipandang keren?). Apalagi kalo ada tempat where everybody knows your name . Sama seperti tempat itu. Walaupun (menurut gwa) lo harus kerja di tempat keren dulu, atau punya posisi apaaa gitu, atau harus jadi manis-cantik-kurus-wangi biar gak malu kalo dapet cupika-cupiki atau cuddles dari Mbak Anik. *Acute Inferior-Syndrome detected!!!*

Putih - Abu-abu = Pinky Blue

Gwa pernah punya pacar nggantheng pol jaman masih pake seragam putih-abu-abu dulu. Bukan mau pamer. Lagian yang bilang cakep bukan gwa koq, tapi temen-temen. Dengan nyokap Manado dan babe Ambon yang jago nge-mix, jadilah wujud cowok keren bernama Rio. Hehe... nyebut merk =P Kami barengan lumayan lama, 8 bulan. Pacaran jijay. Jadian cuma gara-gara pengen tau gimana rasanya punya gandengan. Hah! Gara-gara punya cowok macem dia, gwa pernah dipelototin mbak-mbak cantik di angkot. Pertama si mbak itu naik, matanya udah tertancap pada lelaki di sebelah gwa. Ketika pantatnya mendarat di jok, tu muka seakan gak percaya ketika lelaki itu ngobrol ama gwa dan kami ketawa-ketiwi. Kenape, mbak? Gak rela ada cowok secakep dia jalan ama cewek seitem dan sejelek gwa dan bukan elu?! Waktu itu sih perasaan biasa aja, gak ada gereget atau deg-deg-ser atau apa lah. Wong kita temenan udah lumayan lama. Tapi menyenangkan juga punya seseorang yang selalu nelpon dan datang dengan wajah sumringah, rela dikelu

Time...

Image
Beberapa hari ini rasanya waktu 24 jam gak cukup. Padahal cuma harus kelarin kerja bakti yang gak komersil sama sekali tapi penting untuk relationship maintenance. Penyebabnya mungkin karena terlalu lama punya kebiasaan nyantai, nonton tipi berisi acara gosip terkutuk tentang artis-artis (yang gwa pelototin dengan pasrah karena kuorum lebih memilih itu daripada kartun lucu dan garing), dan baca novel thriller yang gak selesai-selesai. Ada keharusan untuk balik, nengok sarang hangat-nyaman-bersahaja berisi keluarga, tapi selalu ada aja sandungannya. Menurut Mas Sigit bernama 'tuntutan'. Dulu pernah ada yg ngirim imel tentang arti waktu pakek analogi ember, batu besar, kerikil dan pasir. Untuk mengisinya penuh, pertama ember (waktu) diisi dengan batu besar (tujuan hidup, rencana, harapan, keluarga), lalu kerikil (pekerjaan, sosialisasi), dan terakhir pasir (hobby). Dengan begitu setiap celah waktu bakal terisi penuh dan gak tersia-sia karena semua sesuai dengan porsinya. Celakan

It's Not the End of the World

Setelah baca disini , gwa baru tau kenapa headernya ilang. Bagian atas berwarna kelabu-biru dan keren bikinannya yang 'nimpa' gambar asli dari blogger itu hilang! Argh! Sebel! Well, frankly, gwa bukan kesel karena tampilannya jadi sederhana banget. In a way, malah jadi unik tanpa header pun. Gwa kesel karena karyanya yang maha bagus itu jadi gak keliatan oleh para pengunjung (ehm! Sok ngetop lu ah!). A sickbag doesn't have to look pretty, lah. Lagian, ga ada header bukan berarti kiamat, kan? So, Don... kapan tu gambar bisa nongol lagih? Hihi...

Windmills of Your Mind

Image
Round, like a circle in a spiral Like a wheel within a wheel. Never ending or beginning, On an ever spinning wheel Like a snowball down a mountain Or a carnival balloon Like a carousel that's burning Running rings around the moon Like a clock whose hands are sweeping Past the minutes on it's face And the world is like an apple Whirling silently in space Like the circles that you find In the windmills of your mind Like a tunnel that you follow To a tunnel of it's own Down a hollow to a cavern Where the sun has never shone Like a door that keeps revolving In a half forgotten dream Or the ripples from a pebble Someone tosses in a stream. Like a clock whose hands are sweeping Past the minutes on it's face And the world is like an apple Whirling silently in space Like the circles that you find In the windmills of your mind Keys that jingle in your pocket Words that jangle in your head Why did summer go so quickly Was it something that U said Lovers walking along the shor

ASL, pls?

Biasanya kalo chatting dan ada cowok yang ajak kenalan, gwa paling empet. Apalagi nanya-nanya age/sex/location. Bukan apa-apa. Jam gwa online biasanya waktu orang tidur nyenyak. Dan penghuni dunia maya saat itu kebanyakan cowok-cowok iseng insom nyari happy hour di warnet (biar murah) dan gak tau mau ngapain lagi setelah bosen nge-bokep dan sedang 'tinggi-tingginya'. Nah, kan butuh instrumen buat menyalurkan, tuh. Gwa gak mau dong, kalo gwa ngaku cewek dan dijadikan objek! Bukan parno, tapi gwa sering ketiban kayak gini. Paling kalo masih nanya dan nyecer, gwa cuekin ampe dia diem sendiri atau misuh ampe bego. Ketika sedang baik hati mode on, gwa tinggal klik kanan lalu ignore. Gampang. Si yammer itu bakal hilang dari pandangan; di room dan di window query. Itu kalo pakek IRC , fasilitas chat yang gwa pakek ampe sekarang selain Yahoo Messenger . Tapi kalo lagi iseng dan kumat jahilnya, atau emang pengen chatting, biasanya gwa kasih ASL kalo si lawan nyebutin duluan. Bisa menye

Ketika Arjuna Memilih Suyatno dan Bukan Sintha

Image
Foto disamping jelas keliatan kan? Iya, itu cowok lagi nyium cowok. Dapet dari sini . Kalo site itu di klik, maka bakal nongol gambar-gambar cowok dengan pose menggiurkan bagi penyuka sesama jenis. Gwa juga ngiler sih =P Tapi sedih. Bukan, gwa gak anti homoseksual. Liat aja, mereka kan ganteng-ganteng dan bagus-bagus gitu kok ya sama sekali emoh lirik cewek. Malah ada beberapa yang Drag Queen, transexual. Hix... pantes aje aye gak dapet-dapet cowok! (d'oh!) Gak nyalahin sih. Itu kan preferensi mereka. Dulu gwa sempet 'kesasar' di komunitas gay. Kalo pas lagi rapat atau kumpul-kumpul gwa sering dipandang dengan tatapan sinis ama yang gak begitu kenal gwa. Ya maklum aja, gwa cewek sendiri dan mereka laki semua tapi malah gwa yang lebih maskulin. Meskipun bodi mereka berotot dan kekar--beberapa diantaranya malah instruktur fitness di Jokja--tetep aja kalo lesehan gak bersila, tapi miring. Waktu itu kita rapat. Setelah selesai, sambil nungguin host-nya mandi dan bedakan (benera

Tulalit!

Image
Keren yah. Gwa dapet gambar ini dari milis Gajah. Powerful Mom. Dengan perut se-njembling itu, masih PD aja pakek sarung tinju dan baju olah raga! Jadi inget Demi Moore waktu dipoto bugil pas lagi hamdun begini. Terus juga ada copycatnya, mbak mBritney yang juga tanpa malu pamer tamburnya ke seluruh dunia dengan tetep berpakaian minim. Dedeknya di dalem perut pasti lahirnya udah masuk angin. Punggungnya udah belang-belang bekas kerokan. Gwa selalu menganggap ibu hamil itu keren, rela menderita demi satu mahluk baru yang bakal dia lahirkan ke dunia. Keren, asal tidak terjadi pada gwa. Sama halnya dengan anak-anak yang selalu lucu dan menggemaskan asal itu bukan anak gwa. Bukan berarti gwa gak suka anak-anak. In some ways, gwa sering dianggap anak-anak oleh para anak itu sendiri. Bahasa yang gwa pake ketika berkomunikasi dengan mereka sering sama dan nyambung. Hanya tanggung jawab dan pemeliharaan dan biaya di belakang wajah lucu menggemaskan itu amatlah maha. Maha berat, maha banyak, ma